Jakarta - Masa bakti Louis van Gaal berakhir. Pelatih asal Belanda ini mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola, dunia yang sempat membesarkan namanya.
Van Gaal mengawali karier manajerial sebagai pelatih Ajax pada 1991. Namanya mulai mencuat ketika mengantarkan Ajax menjuarai Liga Champions pada 1995.
Saat itu, Ajax mengandalkan skuat muda. Keberhasilkan tersebut membuat nama Louis van Gaal diperhitungkan sebagai pelatih berpotensi di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Pada 1997, ia ditunjuk untuk menjadi pelatih Barcelona menggantikan Bobby Robson. Saat itu, van Gaal diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Barcelona seperti ketika ditangani Johan Cruyff.
Ia menangani Barcelona hingga 2000 setelah mempersembahkan dua gelar La Liga, satu gelar Copa del Rey, dan satu gelar Piala Super Eropa. Perselisihan dengan pemain dan media di Spanyol membuat van Gaal mengakhiri kebersamaannya dengan Barcelona.
Setelah kehilangan pekerjaan di Barcelona, van Gaal ditunjuk untuk menangani timnas Belanda. Ia bertahan selama dua tahun.
Van Gaal masih diperhitungkan di pentas Eropa, setelah ia menangani dua klub top, yaitu Bayern Munchen dan Manchester United. The Red Devils menjadi klub terakhir yang ditangani van Gaal selama berkarier sebagai pelatih.
Pada perjalannya tersebut, Louis van Gaal kerap mengorbitkan para pemain muda bertalenta. Berikut ini adalah lima pemain hebat yang mendapat kesempatan pertama dari van Gaal:
Marcus Rashford
Marcus Rashford sudah masuk skuat utama Manchester United pada November 2015. Namun, ia baru mendapat kesempatan tampil pada Februari 2016.
Rashford mencatatkan debut sensasional setelah mencetak dua gol pada laga Liga Europa melawan Midtjylland. Setelah itu, ia menjadi otak keberhasilan Manchester United ketika membungkam Arsenal. Rashford mencetak dua gol dan satu assist pada laga yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan The Red Devils.
Marcus Rashford tidak melupakan jasa van Gaal dalam kariernya. Ia menjadi satu di antara pemain yang mengucapkan terima kasih ketika van Gaal mengumumkan pensiun.
Advertisement
Edgar Davids
Edgar Davids merupakan pemain didikan akademi Ajax. Ketika van Gaal menjadi pelatih klub tersebut pada 1991, Davids menjadi satu di antara pemain muda yang mendapat kesempatan tampil bersama skuat utam.
Konsistensi penampilan yang ditunjukkan Davids membuatnya menjadi kunci permainan Ajax. Hasilnya, ia turut menjadi skuat Ajax yang membuat sejarah ketika menjadi juara Liga Champions 1994-95.
Van Gaal jugalah yang memberikan sebutan 'Pitbull' kepada Davids. Julukan tersebut begitu melekat karena Davids merupakan gelandang yang sangat kuat dan agresif.
Andres Iniesta
Louis van Gaal menangani Barcelona dalam dua periode. Ia kembali ke Barcelona pada Juli 2002, namun hanya bertahan selama setengah musim, yaitu hingga Januari 2003.
Pada masa tersebut, Van Gaal memberikan kesempatan kepada Andres Iniesta yang masih berusia 18 tahun. Selanjutnya, Iniesta menjadi pemain pilar Barcelona dan disebut sebagai satu di antara gelandang terbaik di dunia.
Iniesta sempat menyebut kalau van Gaal merupakan pelatih terpenting dalam kariernya.
Advertisement
Thomas Muller
Thomas Muller menandantangani kontrak profesional pertamanya di Bayern Munchen pada Februari 2009. Ia diproyeksikan untuk dipinjamkan ke klub lain pada musim 2009-10.
Namun, van Gaal menenantang keputusan manajemen. ia menyertakan Muller yang masih berusia 19 tahun di dalam skuat utama Bayern Munchen.
Andres Iniesta mendapat kesempatan untuk membela skuat utama Bayern Munchen dan membuktikan kalau keputusan Van Gaal tidak salah. Pada musim 2009-10, Muller mencetak 13 gol dan 11 assist dari 34 penampilan.
Pada 2016, Muller menyebut Van Gaal sebagai pelatih yang memberikan inspirasi dalam permainannya.
Clarence Seedorf
Clarence Seedorf mencatatkan debut senior pertama bersama Ajax pada November 1992. Adalah van Gaal yang memberikan kesempatan kepada Seedorf yang masih berusia 16 tahun pada saat itu.
Seedorf menjadi kunci permainan Ajax ketika menjuarai Liga Champions pada 1995. Namun, setelah itu ia berpisah dengan van Gaal setelah memutuskan hengkang ke Sampdoria.
Pada 2014, Seedorf menilai van Gaal sebagai manajer yang fantastis dan akan meraih kesuksesan di Manchester United. Seedord juga vokal ketika van Gaal kehilangan pekerjaannya di klub tersebut.
Sumber: Sportskeeda/Bola.com
Advertisement