Zidane dan 10 Pelatih Lainnya yang Kembali Dipanggil Menangani Real Madrid

Selain Zinedine Zidane masih ada 10 pelatih lainnya yang pernah balik kandang ke Real Madrid.

oleh Ario Yosia diperbarui 13 Mar 2019, 20:15 WIB
Zinedine Zidane kembali melatih Real Madrid. (AP Photo/Borja B. Hojas)

Madrid - Zidane Zidane akhirnya kembali ke Real Madrid. Pria Prancis berdarah Aljazair itu datang lagi menggantikan Santiago Solari untuk menukangi Los Merengues.

Solari harus kehilangan pekerjaannya setelah Madrid kehilangan tiga peluang meraih trofi sekaligus dalam waktu sepekan. Mereka tersingkir di Copa del Rey, Liga Champions, dan mustahil mengejar Barcelona di La Liga.

Pada periode keduanya ini, Zinedine Zidane dikontrak hingga Juni 2022. Kembalinya mantan pemain Juventus itu tentu saja disambut gembira oleh para Madridista.

Zidane mampu memberikan kesuksesan besar pada periode pertamanya membesut Madrid antara Januari 2016 dan Mei 2018. Zidane membawa Madrid meraih tiga gelar Liga Champions beruntun, satu gelar LaLiga, satu Piala Super Spanyol, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub.

Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau presiden Florentino Perez menginginkan Zidane kembali setelah klub menjalani momen sulit belakangan ini. Zinedine Zidane diharapkan bisa menyelesaikan krisis yang dialami klub.

Meskipun begitu, Zinedine Zidane bukanlah satu-satunya pelatih yang memutuskan kembali menangani Real Madrid. Berikut ini adalah pelatih lainnya seperti dilansir AS.

 


Jacinto Quincoces (Pergi 1946; Kembali 1947)

Quincoces adalah yang pelatih pertama kembali menangani Real Madrid. Setelah memimpin tim mengangkat Copa pada 1945-46, ia kembali tetapi kurang menikmati kesuksesan pada periode keduanya di klub.

Quincoces hanya menang lima kali dari 18 pertandingan dan digantikan oleh Michael Alexander Keeping, yang menjadi pelatih Los Blancos sampai 1950.


Baltasar Albeniz (Pergi 1947; Kembali 1950)

Albeniz juga memenangkan Copa pada musim pertamanya di Real Madrid (1946-1947) dan seperti Quincoces, ia mengalami mimpi buruk ketika kembali pada 1950-51 dan hanya bertahan 16 pertandingan sebelum digantikan.


Miguel Munoz (Pergi 1959; Kembali 1960)

Miguel Munoz (Wikipedia.org)

Munoz memimpin Real Madrid untuk pertama kalinya pada tahun 1959 sebagai pelatih interim untuk menggantikan Luis Carniglia yang jatuh sakit. Ia kembali pada tahun 1960 untuk memulai salah satu era paling gemilang dalam sejarah klub

Munoz menjadi pelatih Los Blancos hingga 1974 dengan memenangkan liga sembilan kali, dua kali Piala Eropa , beberapa piala lainnya, yang kini tidak ada lagi - termasuk Piala Intercontinental. Sampai saat ini, Munoz adalah pelatih Real Madrid paling sukses sepanjang masa.


Luis Molowny (Pergi 1974; Kembali 1977, 1982, dan 1985)

Molowny menggantikan Munoz pada tahun 1974 dan mampu mempersembahkan Copa del Rey pada musim pertamanya. Pada akhir tahun, ia kembali ke pos sebelumnya sebagai pelatih tim cadangan tetapi kemudian dipercaya memimpin tim senior sebanyak tiga kali lagi.

Dia menggantikan Miljan Miljanic pada tahun 1977 dan memenangkan gelar liga secara beruntun. Molowny juga menggantikan Vujadin Boskov, dan membimbing tim ke final Copa del Rey 1981-82. Dia menyelamatkan Madrid lagi pada April 1985 dengan menggantikan Amancio dan memenangkan satu liga, satu Piala Liga dan dua Piala UEFA.


Alfredo Di Stefano (Pergi 1984, Kembali 1990)

Legenda Sepak Bola Asal Spanyol Alfredo Di Stefano pernah meraih Ballon d'Or sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1957 dan 1959. (AFP Photo/STAFF)

Antara 1982 dan 1984, Di Stefano menjadi pelatih Real Madrid. Timnya tidak memenangkan gelar apa pun, tetapi ia dianggap cukup layak untuk kembali pada akhir 1990 dan pada Maret 1991 timnya memenangkan Piala Super Spanyol.


Leo Beenhakker (Pergi 1989; Kembali 1992)

Leo Beenhakker (AFP PHOTO / JANEK SKARZYNSKI)

Selama tiga musim pertamanya Beenhakker memenangkan tiga Liga, Copa del Rey dan dua Piala Super Spanyol. Namun, sangat sulit mengulangi prestasi itu ketika dia kembali ke klub pada tahun 1992 setelah menggantikan Radomir Antic.

Madrid hanya menjadi runner-up dari Barcelona di La Liga dengan jarak hanya satu poin, kalah di final Copa del Rey dari Atlético dan tersingkir dari Piala UEFA di babak semifinal.


Vicente Del Bosque (Pergi 1994; Kembali 1996 dan 1999)

Vicente del Bosque (AFP/Martin Bureau)

Seperti Molowny, Del Bosque memimpin beberapa pertandingan Real Madrid ketika mereka tidak punya pelatih pada tahun 1994 dan 1996. Pada tahun 1999, setelah John Toshack dipecat, Del Bosque akhirnya mendapat kesempatan sebagai pelatih penuh. Madrid berhasil mengumpulkan tujuh trofi (dua Liga Champions, dua liga, satu Piala Intercontinental, Piala Super Eropa, dan Piala Super Spanyol).


John Toshack (Pergi 1990; Kembali 1999)

John Toshack (AFP/Chris Young)

Timnya memenangkan liga dan mencetak rekor poin tetapi dia tidak bisa meneruskan kesuksesan itu pada musim keduanya. Toshack kembali pada tahun 1999 tetapi tidak berhasil. Selain memberikan debut kepadaa Iker Casillas, Tosh menjalani beberapa bulan yang menyedihkan dan dipecat pada bulan November.


Jose Antonio Camacho (Pergi 1999, Kembali 2004)

Jose Antonio Camacho (AFP PHOTO / FRANCISCO LEONG)

Camacho pertama kali datang ke Real Madrid pada tahun 1999. Namun, ia hanya bertahan beberapa bulan sebagai pelatih Los Blancos. Camacho mengalami nasib yang sama pada periode keduanya di klub. Ia dipecat setelah enam pertandingan dan menjadi salah satu pelatih tersingkat di klub.


Fabio Capello (Pergi 1997; Kembali 2006)

Real Madrid (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Capello didatangkan pada tahun 1996 dan membawa tim meraih gelar liga pada musim debutnya. Dia melakukannya lagi pada 2006-2007, membawa tim kembali ke persaingan setelah mereka dicoret. Dia dikritik karena gaya permainan timnya dan diganti pada musim berikutnya.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya