Ribuan Pelajar di Banyuwangi Dapat Kucuran Tabungan Miliaran Rupiah

"Untuk program uang saku dan transportasi ini, dikhususkan bagi pelajar dari empat kecamatan dengan partisipasi..."

oleh stella maris diperbarui 13 Mar 2019, 18:22 WIB
Tabungan diberikan pada 2.800 anak rentan putus sekolah di Banyuwangi. (Instagram @banyuwangi_kab).

Liputan6.com, Jakarta Ribuan anak rentan putus sekolah mendapat tabungan sebesar Rp1 juta dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Tabungan itu merupakan program Tabungan Garda Ampuh (Gerakan Angkat Anak Muda Putus Sekolah). 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, program Garda Ampuh telah memasuki tahun keempat pelaksanaan. Tabungan diberikan untuk 2.800 anak rentan putus sekolah dan total secara keseluruhan Rp2,8 miliar. 

"Untuk pelajar kurang mampu, biaya sekolah sudah di-cover lewat APBN dan APBD. Namun kadang siswa terkendala masalah perlengkapan sekolah, seperti beli sepatu, buku, tas, maupun sepeda. Tabungan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan semacam ini, sehingga mereka bersemangat bersekolah," kata Anas.

Anas melanjutkan, uang tersebut tak diberikan tunai pada setiap anak. Melainkan dalam bentuk tabungan. Alasannya selain mengenalkan dunia perbankan, juga untuk mengontrol pencairan dana yang diketahui oleh guru. 

"Sehingga tidak bisa misalnya digunakan untuk beli pulsa," ujar Anas.

Program tabungan itu saling melengkapi dengan berbagai program untuk pelajar kurang mampu lainnya, seperti bantuan uang saku dan transportasi setiap hari, Siswa Asuh Sebaya (SAS), maupun beasiswa.

"Jadi pelajar kurang mampu Insya Allah tetap percaya diri di lingkungannya. Mereka bisa jajan di kantin lewat program bantuan uang saku, juga berangkat sekolah lewat bantuan uang transportasi," ujarnya.

Dalam program uang saku, pelajar SD diberi Rp5 ribu setiap hari, SMP Rp10 ribu tiap hari, dan SMA/SMK Rp15 ribu tiap hari. Adapun bantuan uang transportasi Rp5 ribu per hari. Program ini terus diperluas hingga ditargetkan menyasar 500 pelajar.

"Untuk program uang saku dan transportasi ini, dikhususkan bagi pelajar dari empat kecamatan dengan partisipasi sekolah rendah," ujar Anas.

"Untuk beli misalnya kacamata bagi yang matanya minus bisa pakai uang tabungan dan program Siswa Asuh Sebaya," imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang penerima program tabungan, Mohomamad Yuki, merasa bersyukur dengan program itu.

"Senang sekali, bisa untuk beli buku pengetahuan umum biar bisa menambah wawasan," ujar pelajar difabel kelas 3 SDN 1 Kalipuro tersebut. 

 

 

(*)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya