Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Belanja Modal BUMN Ditargetkan Rp 201 Triliun

Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro meminta BUMN untuk tetap menambah investasi meskipun pada 2019 merupakan tahun politik.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2019, 20:24 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menkumham Yasonna Laoly, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Banggar DPR, Jakarta, Selasa (4/9). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro meminta BUMN untuk tetap menambah investasi meskipun pada 2019 merupakan tahun politik.

"Capex atau investasi BUMN dalam RKP kita diharapkan meningkat. Meskipun tahun politik, tapi saya yakin BUMN tetap berkomitmen sebagai agen of development tentunya berfokus pada pencapaian agenda pembangunan nasional," kata dia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/3/2019).

"2019 kita harapkan capex BUMN itu Rp 201 triliun. Untuk bisa dukung pertumbuhan ekonomi di tahun 2019," lanjut Bambang.

Dengan demikian, total investasi yang dikeluarkan BUMN dalam periode 2015-2019 akan mencapai Rp 764 triliun sesuai dengan target dalam RPJMN.

"Kalau kita lihat tahun 2017 besarnya Rp 303 triliun. Tahun 2018, Rp 563 triliun, masih target dan menurut RPJMN 2015-2019 harusnya 764 triliun," ujar dia.

Dia mengatakan, untuk melakukan investasi tentu BUMN memerlukan tambahan modal. Namun demikian, Bambang mengatakan sumber tambahan modal BUMN tidak harus selalu berasal dari PMN alias Penyertaan Modal Negara.

"Modal pasti terbatas. Perlu ada penguatan modal. Bukan hanya PMN (penyertaan modal negara), karena PMN harus paham bagi BUMN yang selalu berupaya membutuhkan PMN, setiap rupiah kita menambahkan PMN itu berarti menambah utang," ujar dia.

"Karena budget kita defisit dan PMN itu below the line. Jadi otomatis setiap kali ada PMN berapa pun jumlahnya itu berarti tambah utang 100 persen. Kita perlu menyeimbangkan mungkin ada yang memang butuh di level projek supaya bisa terlaksana tanpa menyusahkan BUMN itu sendiri," kata dia.

Menurut mantan Menteri Keuangan ini, saat ini sudah cukup banyak skema bagi badan usaha termasuk BUMN untuk mendapatkan tambahan modal seperti skema PINA (Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah). Selain itu, ada juga skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 

"Bisa berteman dengan orang lain dengan KPBU. Bisa dua sisi bisa mewakili pemerintah, BUMN yang 100 persen milik pemerintah bisa bertindak sebagai investor, on behalf dari Pemerintah. Bisa ajak swasta asing domestik dan kalau ada koperasi yang kuat ajak koperasi," kata dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 


Aset BUMN Tembus Rp 8.092 Triliun pada 2018

Gedung Kementrian BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, kondisi BUMN saat ini semakin kuat dan kokoh seiring kinerja terus tumbuh.

Ini dilihat dari laporan kinerja BUMN sepanjang 2018. Aset, laba, ekuitas, belanja modal hingga kontribusi kepada APBN dalam bentuk pajak, PNBP, dan dividen naik signifikan.

Hingga 31 Desember 2018, total aset BUMN menembus angka Rp 8.092 triliun. Aset BUMN naik Rp 882 triliun dari capaian 2017 sebesar Rp 7.210 triliun. Total laba BUMN tumbuh menjadi Rp 188 triliun dari laba 2017 sebesar Rp 186 triliun.

Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur pun terlihat dari belanja BUMN yang meningkat sepanjang 2018 mencapai Rp 487 triliun. Angka itu naik signifikan dibandingkan 2017 sebesar Rp 315 triliun. Belanja modal (capital expenditure/capex) 2018 itu didominasi oleh sektor infrastruktur.

Kontribusi BUMN terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melonjak menjadi Rp 422 triliun, naik Rp 68 triliun dari setoran 2017 sebesar Rp 354 triliun.

"Kinerja positif ini akan kami jaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini sebagaimana tertuang dalam amanah konstitusi bahwa BUMN harus menjadi agen pembangunan dan agen penciptaan nilai,” tutur Rini, dalam acara rapat koordinasi BUMN di JCC Senayan pada 28 Februari seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/3/2019).

Wujud nyata kontribusi BUMN dalam pembangunan tercermin dari peningkatan konektivitas darat, laut dan udara.

Di darat, BUMN telah merealisasikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol sepanjang 782 KM, reaktivasi rel kereta Jawa Barat sepanjang 178,8 KM, LRT Palembang serta pembangunan LRT Jabodebek.

Di laut, BUMN telah membangun 27 pelabuhan baru, 100 kapal pendukung tol laut, peningkatan kapasitas peti kemas menjadi 28,8 Teus, dan dwelling time menjadi tiga hari dari semula tujuh hari pada 2014. BUMN telah membangun 10 bandar udara baru demi menunjang konektivitas udara.

 

 


Selanjutnya

Di sektor kelistrikan, BUMN telah berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,2 persen.

Didukung dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 57.822 Megawatt, 53.000 Km transmisi, dan 131.000 MVA gardu induk. Selain itu, sinergi BUMN juga telah menyambungkan listrik ke lebih dari 100 Ribu keluarga tidak mampu di Jawa Barat.

Keluarga tidak mampu tersebut sebelumnya tidak memiliki akses langsung terhadap listrik PLN, dan menumpang listrik tetangga.

BUMN juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat sejumlah program ekonomi kerakyatan. Sepanjang 2018 BUMN telah menyalurkan Rp 113,9 Triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 4,3 juta nasabah, dan menyalurkan Rp 16,4 Triliun kepada 4,2 juta nasabah kredit ultra mikro PNM Mekaar.

Kemudian, lewat program Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang telah tersebar di 209 lokasi seluruh Indonesia, BUMN telah membina 12.522 pelaku UMKM dan mewadahi produknya dengan aplikasi Blanja.com.

RKB bertujuan untuk menaikan kelas ekonomi pelaku UMKM melalui pembinaan dan pembelajaran bersama.

Tak hanya itu, BUMN juga merealisasikan BBM Satu Harga di 123 titik lokasi di Papua, Merealisasikan program Kewirausahaan Pertanian di 9 Kabupaten di Jawa Barat, serta mendirikan 76 BUMN Shop di desa tertinggal di Sukabumi, Tasikmalaya dan Ciamis.

"BUMN juga berperan aktif dalam mencetak generasi muda bangsa yang produktif, kreatif dan inovatif lewat program Spirit of Millennials. Program ini bertujuan untuk mewadahi sekaligus mengajak para karyawan muda BUMN berkontribusi membangun negeri," ungkap Rini.

Rini pun mendorong BUMN agar terus bersinergi dan berinovasi dalam memberikan nilai tambah untuk produk dan layanan yang lebih efisien lewat hilirisasi.

Sektor yang tengah difokuskan mengejar hilirisasi yakni Migas dan Pertambangan. Diharapkan kedua sektor tersebut dapat meningkatkan nilai tambah produknya menjadi 10 kali lipat.

Dalam rangka mengoptimalkan dampak ekonomi dari pembangunan infrastruktur, BUMN juga dipacu melanjutkan utilisasi jalan tol Trans Sumatera dan jalan tol Trans Jawa yang telah beroperasi.

"Untuk itu ke depan BUMN harus meningkatkan akselerasi dan kinerjanya. Peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen penciptaan nilai pun harus terus ditingkatkan. Langkah kita masih panjang, marilah kita terus kerja, kerja, dan kerja demi kemajuan Indonesia," kata Rini.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya