Menko PMK Akan Petakan Masjid Ramah Anak di Indonesia

Puan menginginkan agar masjid tak hanya sebagai tempat salat, namun juga menjadi pusat tumbuh karakter dan pendidikan bagi anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2019, 07:04 WIB
Menko PMK Puan Maharani menghadiri acara Silaturahmi Nasional Gerakan Nasional Sejuta Masjid Ramah Anak (SEMARAK), di Asrama Haji, Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani berencana melakukan pemetaan masjid-masjid di seluruh Indonesia yang diangggap ramah anak.

Puan menginginkan agar masjid tak hanya sebagai tempat salat atau menunaikan ibadah bagi orang-orang dewas, namun juga menjadi pusat tumbuh karakter dan pendidikan bagi anak.

"Masjid dapat dimanfaatkan oleh anak-anak saat sekolah atau sedang istirahat sebagai pusat berkegiatan sehingga dapat memunculkan inovasi. Ini menunjukan peran masjid sangat signifikan dalam menghadapi era globalisasi," ujar Puan saat membuka Silaturahmi Nasional Gerakan Nasional Sejuta Masjid Ramah Anak (SEMARAK), di Asrama Haji, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.

Puan mengaku mendukung gerakan masjid ramah anak yang dipelopori oleh Dewan Masjid Indonesia, untuk itu ia berharap agar di tahun ini program tersebut dapat terwujud.

"Ini akan menjadi contoh bagi kita semua dan akan menunjukan kepada masyarakat bahwa ini sangat berguna bagi anak-anak kita," ucap putri dari Megawati Soekarno Putri.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin mengingatkan peran strategis masjid sebagai simbol penjaga peradaban Islam dalam membimbing dan membentuk karakter anak yang berahlak, bermoral, dan bermartabat.

"Jadikan masjid sebagai pusat pembentukan karakter anak yang berahlaktul karimah melalui nilai agama yang ramah, damai, menghargai perbedaan dalam Islam yang rahmatan lil alamin," ujar Syafruddin saat memberi sambutan pada acara itu.

Menurut dia, pembentukan karakter yang memiliki nilai akhlak al karimah sangat penting bagi anak agar dapat menjadi manusia yang bermoral dan berakhlak baik untuk menjawab tantangan masa depan.

"Dengan menjadikan masjid pusat pengasuhan anak membentuk kepribadian yang akan menguatkan kokohnya pondasi ketakwaan umat Islam," ucap dia. 


Bentuk Kepribadian Anak

Fungsi masjid dapat dioptimalkan sebagai tempat belajar dan bermain meningkatkan aktivitas dalam berekspresi dan berinovasi sesuai dengan tumbuh kembangnya.

"Anak tidak hanya dibekali dengan iptek saja tetapi juga harus didukung dengan iman dan taqwa sebagai pondasi kokoh yang membentengi jiwa generasi penerus bangsa," ucap Syafruddin.

Dia pun mengungkapkan, bangsa yang kuat dan disegani karena mampu membangun karakter tunas penerus bangsanya.

"Apalagi kita ditopang dengan landasan kekuatan Islam dalam membentuk kepribadian anak, tentu akan jauh lebih hebat dari negara lainnya," tegas Syafruddin yang juga menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.

Hadir dalam acara ini Plt Sekretaris Jenderal DMI Arief Rosyid dan juga sejumlah pengurus inti DMI. Gerakan ini digagas oleh PP DMI bidang Pemberdayaan Potensi Muslimah, Anak, dan Keluarga (PPMAK).

Pada kesempatan ini, Waketum DMI, Syafruddin juga menerima data Sistem Informasi Masjid Seluruh Indonesia dari Kementerian Agama. Berdasarkan data, jumlah masjid saat ini yang ada di Indonesia sebanyak 800.000.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya