Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Senior Bidang Politik LIPI Syamsuddin Haris menanggapi hasil survei nasional Konsepindo. Lewat pemaparan data survei tersebut, diketahui suara pemilih Nahdliyin ternyata tidak 100 persen ke pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Padahal, cawapres Ma'ruf Amin adalah mantan pemimpi tertinggi dari ormas Islam tersebut.
Advertisement
"Mengejutkan bagi saya yaitu preferensi pilihan publik mengaku NU yang diasumsi mendominasi ke Jokowi-Ma'ruf ternyata tak demikian," ungkap Haris saat menjadi pembicara rilis suvei nasional Konsepindo di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu 13 Maret 2019.
Dari hasil survei nasional Konsepindo kategori basis pemilih muslim, sebanyak 52,2 persen responden menjatuhkan pilihannya ke Jokowi-Ma'ruf. Sementara 38,8 persen menyatakan dukungannya ke paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga dan 9,0 persen responden belum menjawab atau undecided voters.
"Dengan ini masih ada peluang Badan Pemenangan Nasional (BPN) untuk mencari simpati kalangan Nadhliyin supaya dukungan ke Prabowo-Sandi bisa meningkat khususnya di Jawa karena konsentrasi Nahdliyin kan di Jawa," jelas dia.
Pemilih dari kalangan Muhammadiyah juga menunjukkan tren yang sama. Sebanyak 46,2 persen responden dari Muhammadiyah menjatuhkan pilihan ke Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 31,3 persen bermuara ke Prabowo-Sandi. Lalu 22,5 persen menyatakan belum memilih.
"Asumsinya kan Muhammidiyah ke Prabowo tapi hasil survei sebaliknya," singkat Haris.
Jokowi Unggul 55 Persen
Sebagai informasi, survei nasional Konsepindo dihelat 17-24 Februari 2019. Survei melibatkan 1200 responden, dengan menggunakan metodologi multistage random sampling.
Tingkat margin of error diketahui kurang lebih 2,9 persen, dengan derajat kepercayaan sebesar 95 persen. Hasilnya pasangan Jokowi-Ma'ruf meraup keunggulan dengan hasil suara sebesar 55 persen, berbanding suara Prabowo-Sandiaga hanya meraup 33,2 persen.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement