Liputan6.com, Jakarta Langkah revitalisasi pasar tradisional yang dilakukan pemerintah dinilai dapat mendorong peningkatan retribusi pajak serta penerimaan daerah secara keseluruhan.
Pengamat Ekonomi Candra Fajri Ananda mengatakan, peningkatan retribusi pajak dapat terjadi karena pembenahan manajemen pasar yang disertai perbaikan kapasitas dapat menyumbang kegiatan ekonomi lebih besar.
"Pajak daerah pasti naik, kalau pasar tradisional itu direvitalisasi," kata pengajar Universitas Brawijaya ini seperti mengutip Antara, Kamis (14/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Candra menambahkan revitalisasi pasar rakyat juga dapat meningkatkan omzet para pedagang serta memperkuat kegiatan ekonomi pelaku usaha kecil agar lebih kompetitif dan tidak kalah bersaing dengan ritel besar.
Meski demikian, dia mengingatkan upaya meningkatkan daya saing pasar tradisional bukan hal yang mudah karena pasar modern telah memiliki manajemen maupun pasokan logistik yang lebih unggul.
Dalam kesempatan terpisah, Pengelola Pasar Rakyat Purbolinggo, Lampung Timur, Budi Hariyanto mengakui revitalisasi pasar tradisional memberikan manfaat bagi kegiatan perekonomian di daerah.
Menurut dia, tidak hanya kualitas pelayanan yang meningkat, namun juga terdapat perbaikan dari sisi manajemen maupun pengelolaan pasar, terutama dari sisi kebersihan.
"Dengan tampilan beda, pengunjungnya semakin bertambah kurang lebih 20 hingga 30 persen. Ini penambahan konsumen," katanya.
Selain itu pengelolaan retribusi untuk kios maupun sampah menjadi lebih teratur sehingga memberikan peluang bagi tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sementara itu, Pengelola Pasar Gunung Sari, Kota Cirebon, Edi Mahdi mengatakan upaya pembenahan pasar tradisional telah memberikan kesadaran kepada pedagang untuk terlibat dalam isu pengelolaan sampah.
Untuk itu, pengelola meminta pedagang guna memperhatikan masalah kebersihan kios maupun lingkungan sekitar dengan menertibkan aktivitas pembuangan limbah.
Penertiban ini telah mendapatkan sertifikasi dari pemerintah provinsi, Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun pemerintah pusat sehingga pasar ini layak disebut sebagai pasar yang sehat.
Jokowi Bakal Bangun dan Revitalisasi 1.037 Pasar Rakyat di 2019
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih menjalankan program pembangunan dan revitalisasi pasar di 2019. Tahun ini, Jokowi akan membangun dan merevitalisasi pasar rakyat sebanyak 1.037 unit.
Jokowi menjelaskan, pembangunan dan merevitalisasi pasar rakyat ini menjadi dasar utama dalam pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan. Dengan demikian, kekuatan ekonomi Indonesia bisa lebih stabil.
"Saya apresiasi Kementerian Perdagangan yang sudah membangun lebih dari 4.200 pasar tradisional. Artinya perhatian kita ke pasar dalam empat tahun ini betul-betul nyata, kita perbaiki fisik dan manajemen," kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa (12/3/2019).
Baca Juga
Dari data yang disampaikan, pada 2015 hingga 2018, setidaknya sudah terbangun dan terevitalisasi pasar rakyat sebanyak 4.211 unit. Hingga akhir 2019, ditargetkan total pasar yang dibangun dan direvitalisasi mencapai 5.248 unit pasar rakyat. Adapun total anggaran yang diperlulan pembangunan semua pasar rakyat ini mencapai Rp 12,47 triliun.
Jumlah ini, dikatakan Jokowi belum termasuk pembangunan pasar desa. Dalam empat tahun ini, setidaknya sudah tebangun 8.900 unit pasar desa.
"Hati-hati, pasar rakyat ini penting sekali ke depan. Pasar harus bersih ada tempat parkir, tidak becek, tidak bau, ada tempat parkir. Kalau tidak ada ini, jangan harap pasar itu ramai," tegasnya.
Advertisement