Liputan6.com, Jakarta - Polisi tengah mendalami keterlibatan terduga teroris Riau berinisial RG alias Riky alias Abu Riky dalam kasus ledakan di Parkir Timur Senayan, Jakarta saat nobar debat capres jilid II pada 17 Februari lalu. Pria yang berprofesi sebagai penjual makaroni itu diduga terlibat dalam jaringan terorisme.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membeberkan beberapa keterlibatan Abu Riky dalam kasus terorisme. Rata-rata, dia melakukan propaganda melalui media sosial.
Advertisement
"Dia mengunggah video TKP ledakan di Parkiran Timur Senayan (Minggu, 17 Februari 2019) ke Group Channel Media Khilafah," ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Namun, polisi belum bisa menyimpulkan lebih jauh keterkaitan Abu Riky dengan teror petasan yang meledak saat nobar debat capres itu.
Abu Riky juga memposting poster propaganda bergambar poster ISIS di Filipina serta ungkapan kebencian terhadap Densus 88 ke dua grup media sosial. Pria berusia 25 tahun itu juga aktif di beberapa channel dan grup yang banyak berisi propaganda ISIS.
"Dia juga mengarahkan anggota grup WA untuk melakukan amaliah dengan sasaran aparat keamanan khususnya polisi," ucap Dedi soal profil teroris Riau.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ditangkap Saat Beli Sarapan
Abu Riky ditangkap saat hendak mencari sarapan di Jalan Utama Kelurahan Bagan Kota, Kabupaten Rokan Hilir, Riau pada pukul 08.25 WIB tadi. Polisi kemudian menggeledah rumah Abu Riky untuk mencari barang bukti terkait terorisme.
Dalam operasi itu, aparat kepolisian menyita barang bukti berupa 8 anak panah, busur panah, face target, 2 ponsel, stunt gun, jaket dan topi tactical, buku rekening, charger ponsel dan laptop, serta tas warna hitam.
Selanjutnya terduga pelaku dan barang bukti dibawa ke Mapolda Riau untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Advertisement