Shock Motor Selalu Bocor, Coba Cek Bagian Ini

Shockbreaker di sepeda motor merupakan komponen penting untuk meredam getaran dari jalanan. Tanpa kehadiran shockbreaker, Anda dijamin merasakan rasa berkendara yang tak menyenangkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2019, 11:04 WIB
Yanto, pemilik Service Motor Shock (SMS) yang berada di Limo, Depok, Jawa Barat, mengatakan setidaknya ada tiga tanda yang patut diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Shockbreaker di sepeda motor merupakan komponen penting untuk meredam getaran dari jalanan. Tanpa kehadiran shockbreaker, Anda dijamin merasakan rasa berkendara yang tak menyenangkan.

Sama seperti komponen lain, shockbreaker juga butuh perhatian. Apalagi motor sering melewati jalan yang rusak dan berlubang. Namun apa jadinya jika shockbreaker depan motor sering bocor padahal, takaran pelumasnya pas, per maupun tabung shock dalam keadaan baik.

Dalam kondisi ini jangan buru-buru menyalahkan seal karet sebagai penyebabnya. Boleh jadi itu akibat inner tube sudah baret sehingga menimbulkan ruang bagi masuknya kotoran sehingga seal karet mudah bocor. Di samping juga menjadi saluran potensial keluarnya rembesan oli secara sedikit demi sedikit.

"Namun sebenarnya ada beberapa faktor selain inner tube. Bisa jadi sealnya sudah mengeras atau karetnya sudah mati, tidak lentur lagi. Apalagi kalau inner tube-nya baret-baret," buka Dadan Danil, Assisten Trainer di Technical Training PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) 2W.

Secara sepintas inner tube yang kalau bahasa mekaniknya as shock baret yang ada tidak terlalu terlihat. Tapi bisa dicek dengan merabanya dan merasakannya dengan kuku. Jika agak kasar, dipastikan inner tube sudah baret.

"Bisa juga karena sering terkena kotoran, sehingga menyebabkan inner tube menjadi lecet," kata Dadan Daniel.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Jika terus dipaksakan untuk digunakan, dalam jangka waktu tidak terlalu lama shock akan kembali bocor. Oli akan menyebur keluar secara perlahan-lahan dari sela-sela seal karet.

"Kalau sudah baret, ya jangan dipakai lagi. Harus ganti. Tapai kalau inner tube-nya tidak lecet, lalu bocor, cukup ganti seal-nya saja, sekalian ganti juga olinya. Pengisian oli shock kanan kiri takarannya harus sama, jangan satu sama lain berlebihan atau kekurangan. Dan perlu diingat setiap jenis motor berbeda takaran pelumasnya, misalnya matic dan sport tentu berbeda,," imbuhnya.

Sejauh ini belum ada patokan baku kapan oli shock harus diganti. Namun Dadan menyarankan sebaiknya periksa suspensi depan tiap 8000 km. Selain itu sering-seringlah membersihkan bagian kaki-kaki dan shock dari kotoran.

"Motor harus rajin-rajin dicuci, terlebih sering melewati jalan becek dan berlumpur atau hujan. Jangan bersihkan bagian bodinya saja, tapi juga kolong-kolong motor dan suspensi, karena biasanya kotoran banyak mengendap di area situ," tutupnya.

Sumber: Otosia.com

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya