Liputan6.com, Jakarta Nasib tragis harus dialami tim raksasa Italia Inter Milan. Nerazzurri harus terlempar dari kompetisi Eropa.
Setelah tersingkir di fase grup ajang Liga Champions 2018-2019, skuat asuhan Luciano Spalletti itu, kini juga harus terlempar dari Liga Europa musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Inter Milan dipastikan tersingkir dari Liga Europa setelah dipermalukan Eintracht Frankfurt dengan skor 0-1 pada leg kedua babak 16-besar, Jumat (15/3/2019) dini hari WIB.
Inter Milan tersingkir karena kalah dengan agregat 0-1, setelah sebelumnya, Inter hanya bermain imbang tanpa gol di markas Frankfurt pada leg pertama.
Kekalahan ini tentu saja membuat Spalletti kecewa. Pelatih asal Italia itu pun mengeluhkan performa timnya yang tak mampu bermain maksimal.
"Kami tidak memiliki segalanya. Kami segera kehilangan keseimbangan dan membuat beberapa kesalahan naif," kata Luciano Spalletti dikutip dari Football Italia.
Prihatin
Prestasi mengecewakan ini jelas makin memperburuk situasi di Inter Milan. Bahkan, mantan striker Juventus, Alessandro Del Piero, ikut prihatin dengan kondisi di klub itu.
Ia menilai, apa yang terjadi dengan Inter Milan akibat situasi di luar pertandingan. Del Piero menyebut hambatan Inter Milan berasal dari pengaruh eksternal.
Menurutnya, tim tidak dapat mengeluarkan performa terbaik karena isu. "Setiap hari membaca koran, saya melihat negosiasi berlarut sang kapten (Mauro Icardi), masalah (Radja) Nainggolan, dan sekarang situasi (Ivan) Perisic," kata Del Piero, dilansir Calciomercato.
Advertisement
Bermasalah
Inter Milan, yang pernah meraih treble winners pada 2010, memang tak henti-hentinya dirongrong konflik internal antara manjemen, pelatih dan pemain.
Masalah yang hingga kini belum juga terselesaikan adalah soal Mauro Icardi. Persoalannya bermula ketika ban kaptennya dicabut pada 13 Februari. Sejak saat itu, Icardi belum main lagi untuk Inter.
Kabarnya, persoalan pembaruan kontrak menjadi pangkal permasalahan. Inter dan Icardi disebut tak mencapai kata sepakat soal kenaikan gaji.
Sebelumnya, keputusan mengejutkan dibuat Inter Milan saat membekukan Radja Nainggolan dari tim hingga waktu yang tak ditentukan. Pemain asal Belgia tersebut bermasalah kedisiplinan.
Pria yang memiliki darah Indonesia ini memang kerap kali bermasalah dengan kedisiplinan. Kala masih membela AS Roma ia pernah dihukum karena pergi ke pesta Malam Tahun Baru dan mengunggah video dirinya tengah mabuk ke Instagram.
Beban Berat
Beban berat kini ada di pundak Spalletti. Pasalnya, dewan klub Inter Milan sudah memberi ultimatum agar bisa mempersembahkan setidaknya satu trofi musim ini atau akan dipecat jika menuai kegagalan.
Dilansir dari Football Italia, Presiden Steven Zhan yang sangat ingin mengangkat trofi mencoba untuk mendesak Spalletti untuk membawa Nerazzuri memenangkannya musim ini.
Spalletti sudah memperpanjang kontraknya hingga musim panas 2021. Tapi, posisi Inter Milan saat ini tidak akan menjamin eks pelatih Roma ini akan diperpanjang melalui kontrak baru.
Saat ini Inter Milan masih terpaku di posisi 4 klasemen sementara Serie A dengan 50 poin. Mereka sudah tertinggal jauh dari pemimpin klasemen Juventus yang sudah mengumpulkan 75 angka. Harapan Spalletti di kompetisi lokal pun sepertinya akan sulit dicapai.
Advertisement