Banyak Program Ramah Anak, Dua Paslon Pilpres 2019 Dinilai Punya Komitmen

Ketua KPAI Susanto mengatakan bahwa kedua paslon yang berlaga di Pilpres 2019 memiliki komitmen dalam melindungi hak-hak anak

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Mar 2019, 16:00 WIB
Ilustrasi pendidikan anak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Visi misi dua pasangan calon pilpres 2019 untuk menangani berbagai masalah terkait anak mendapat tanggapan positif dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Tidak hanya soal pendidikan tetapi juga mengenai kesehatan.

"Visi misi yang disampaikan kedua juru bicara baik 01 maupun 02 telah menunjukkan komitmen pada perlindungan anak," kata ketua KPAI Susanto kepada Health Liputan6.com pada Jumat (15/3/2019).

"Terkait pemenuhan hak dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial, telah disampaikan keduanya. Begitu juga terkait perlindungan anak korban kekerasan dan trafficking juga telah menjadi atensi," tambah Susanto.

Jika diperhatikan, baik visi misi kubu Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah menyertakan program-program yang berkaitan dengan anak. Seperti dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Kubu 01 misalnya, ada empat hal yang disoroti dalam visi misi yang disebut Indonesia Maju/Nawacita 2.0 ini yaitu: mengembangkan sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak; penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM; mengembangkan reformasi sistem kesehatan dengan JKN-KIS, serta mengembangkan reformasi sistem pendidikan dengan KIP.

Pihak Jokowi-Amin memberi perhatian pada masalah gizi buruk anak untuk mengurangi prevalensi stunting. Selain itu, mereka juga menyiapkan program pemberdayaan perempuan dengan menyiapkan ruang terbuka bagi ibu dan anak, edukasi dan penyuluhan kesehatan serta gizi, juga peningkatan kompetensi perempuan dan ibu.

Terkait dengan terobosoan Jokowi-Amin di bidang pendidikan, pihak 01 juga menyatakan memiliki program KIP Kuliah sebagai perluasan program terdahulu. Sehingga, penerima manfaatnya bisa bersekolah gratis dari SD hingga Perguruan Tinggi.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Beasiswa untuk Anak Petani dan Nelayan

Sebenarnya, seberapa efektif kebijakan Sekolah Ramah Anak untuk Mengurangi Angka Kekerasan yang Terjadi pada si Kecil (iStockphoto)

Di kubu Prabowo-Sandi juga ada berbagai program terkait dengan pendidikan dan kesehatan anak. Dalam bidang kesehatan misalnya, kubu 02 memiliki Program Gizi Seimbang dan Gerakan EMAS (Emak-Emak dan Anak-anak Minum Susu).

Selain itu, ada juga perkuatan pemberdayaan masyarakat (gotong royong) untuk hidup sehat seperti revitalisasi Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu), UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), dan Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren).

Kualitas gizi, air bersih, dan sanitasi masyarakat dalam mengatasi ancaman stunting juga akan diperbaiki oleh Prabowo-Sandi. Selain itu, untuk meningkatkan ketahanan keluarga Indonesia dan mencapai bonus demografi, akan ada penguatan kelembagaan serta peningkatan anggaran Kependudukan, KB, serta Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Soal sistem pendidikan, kubu 02 memiliki program untuk membenahi kurikulum Perguruan Tinggi, Pendidikan Vokasi, dan Politeknik berbasis riset inovatif, aplikatif dan inkubasi yang terhubung dengan industri. Selain itu, mereka juga siap menyediakan beasiswa bagi putra putri petani, nelayan, guru, dan buruh untuk melanjutkan jenjang pendidikan dari S1 hingga S3.

Beberapa program lain dari Prabowo-Sandi antara lain pembangunan perpustakaan dan taman bacaan, serta peningkatan kualitas pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren. Ada juga pemberian beasiswa bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya