Liputan6.com, Jakarta - Facebook memberikan pernyataan resmi tentang video penembakan di masjid di wilayah Christchurch, Selandia Baru, saat kaum muslim melaksanakan ibadah salat Jumat, hari ini.
Pelaku melakukan live streaming penembakan tersebut di fitur Facebook. Video ini sempat beredar selama beberapa menit di platform media sosial tersebut.
Pihak Facebook langsung menghapus jejak video tersebut, segera setelah Kepolisian Selandia Baru melaporkan adanya jejak video penembakan oleh empat orang pelaku tersebut.
Sebagaimana dikutip dari CNET, Jumat (15/3/2019), Facebook mengaku telah menghapus jejak video mengandung unsur keji itu.
Baca Juga
Advertisement
"Kepolisian Selandia Baru memberitahukan kepada kami tentang video tersebut, beberapa saat setelah live streaming berlangsung. Kami segera menghapus video tersebut dan kami juga menghapus akun Facebook pelaku penembakan," kata Perwakilan Facebook Selandia Baru, Mia Garlick.
Mia menambahkan, pihaknya juga menghapus setiap dukungan yang diberikan pengguna lain kepada pelaku ataupun tindak kriminal penembakan di masjid ini.
"Kami akan terus bekerja sama dengan pihak Kepolisian Selandia Baru, seiring dengan berlangsungnya proses investigasi," tutur Mia Garlick.
Tidak hanya itu, Facebook mengucapkan turut prihatin dan berbelasungkawa atas penembakan muslim di Masjid ini. "Hati kami bersama dengan para korban, keluarga korban, dan komunitas yang terdampak kejahatan ini," kata Mia Garlick.
Pernyataan YouTube
Tidak hanya Facebook, platform berbagi video YouTube juga memberikan pernyataan lewat akun Twitter mereka.
Pihak YouTube mengaku telah menghapus dan akan terus melakukan penghapusan terhadap setiap konten penembakan di masjid tersebut.
"Hati kami sangat sedih terkait dengan tragedi menakutkan di Selandia Baru. Perlu diketahui, kami bekerja sangat keras untuk menghapus jejak video kekerasan tersebut," kata YouTube.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement