Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meninjau Pasar Balerong Balige di Jalan Sisingamangaraja, Kota Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut).
Saat tiba di Pasar Balerong Balige, orang nomor satu di Indonesia itu langsung disambut warga dan pedagang. Mereka berebut untuk berswafoto dan bersalaman dengan Jokowi.
Advertisement
Hal unik terjadi saat Jokowi menanyakan harga jeruk yang ada di Pasar Balerong. Namun seorang pedagang bernama Marlina br Siagian malah berniat ingin memberikannya secara gratis kepada Jokowi.
"Berapa ini sekilo harganya, Bu?" tanya Jokowi kepada pedagang, Jumat (15/3/2019).
Marlina, pedagang jeruk, tidak langsung menjawab berapa harganya. Marlina malah memberikan jeruk secara gratis.
"Untuk Bapak saja, saya kasih sama Bapak," ucap Marlina kepada Jokowi.
Mendengar jawaban Marlina, Jokowi tersenyum heran.
"Saya nanya harganya, kok malah mau dikasih," ujarnya.
Marlina mengaku senang bisa bertemu langsung dengan Jokowi dan mengunjungi Pasar Balerong.
"Saya senang kali bisa jumpa sama Pak Jokowi. Biar Bapak itu tahu keadaan masyarakatnya di sini," ucapnya.
Jokowi datang ke Sumut dalam rangka kunjungan kerja. Di Pasar Balerong, Jokowi juga didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Dikatakan Luhut, Jokowi ingin melihat langsung perekonomian kerakyatan di Sumut.
"Kita ingin melihat dan merasakan apa keluhan-keluhan mereka selama ini," kata Luhut.
Setelah mengunjungi Pasar Balerong, rombongan Presiden langsung menuju SMKN 1 Balige untuk membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Setelah itu, rombongan menuju Kabupaten Humbang Hasundutan meninjau Pasar Onan Baru, Dolok Sanggul.
Serahkan KIP
Jokowi menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara simbolis kepada para siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di lapangan SMKN 1 Balige, Kabupaten Tobasa.
Diharapkan KIP digunakan hanya untuk membeli peralatan sekolah. Sedikitnya ada 339.998 siswa calon penerima KIP untuk seluruh jenjang pendidikan di seluruh Sumut. Nilai dana KIP yang akan dikeluarkan sebesar Rp 173 miliar. Untuk SD, dana yang diterima sebesar Rp 450.000/siswa, SMP Rp 750.000/siswa, dan SMA/SMK sebesar Rp 1.000.000/siswa.
"Beli pulsa boleh tidak? Tidak boleh, uang itu hanya dibelikan untuk hal-hal berkaitan dengan pendidikan, di luar itu tidak boleh," kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan, pemerintah telah melaksanakan program revitalisasi SMK. Dengan direvitalisasinya SMK, sekolah akan mendapatkan bantuan pembangunan dan peralatan praktek. Tujuannya agar lulusan SMK dapat diterima di setiap lapangan pekerjaan yang ada.
"Akan ada pembangunan di SMK 1, juga diberikan peralatan untuk praktek anak-anak dalam menuju ke proses diterimanya baik di kantor maupun industri yang ada," ujarnya.
Sesaat kemudian, Jokowi bertanya kepada siswa, "Apakah setuju jika sekolahnya direvitalisasi." Kemudian disambut jawaban serempak mengatakan setuju jika SMK 1 direvitalisasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement