PBSI Ungkap Alasan Tunjuk Rionny Mainaky Jadi Pelatih Utama Tunggal Putri

Berkat sentuhan tangan dingin Rionny Mainaky tunggal putri Jepang menunjukkan perkembangan pesat.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 16 Mar 2019, 09:50 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, saat ditemui di Pelatnas Bulutangkis, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (7/5/2018). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - PBSI mengungkapkan keputusan menunjuk Rionny Mainaky sebagai pelatih utama tunggal putri pelatnas telah melalui pertimbangan matang. Salah satu alasa n yang membuat PBSI memilih Rionny adalah keberhasilannya melahirkan pemain-pemain tunggal putri yang hebat di Timnas Jepang. 

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengatakan tak menutup mata dengan kiprah impresif tunggal putri Jepang saat ini, yang lahir dari tangan dingin Rionny. 

“Jadi dari tahun lalu kami mencari-cari orang yang tepat. Sebenarnya ada banyak sekali calonnya, ada yang mengajukan diri, ada yang kami pantau juga. Tapi kami juga mencari yang sesuai dengan kebutuhan," kata Susy melalui rilis dari PBSI

"Kami tidak menutup mata kalau putri-putri Jepang saat ini bagus-bagus dan kuat. Sementara tunggal putri Indonesia paling ketinggalan dibanding sektor lain. Kami mau menciptakan yang terbaik seperti di Jepang. Kami melihat karakter, tekad, semangat dari atlet-atlet Jepang. Ternyata kan ada pelatih Indonesia di sana, Rionny Mainaky. Kami lakukan pendekatan dan akhirnya beliau setuju,” jelas Susy. 

Selain Rionny, sebelumnya sudah muncul beberapa nama kandidat pelatih tunggal putri. Namun, menurut Susy semuanya belum masuk kriteria yang diinginkan PBSI. Ada juga yang kontraknya dengan negara lain belum selesai. 

"Yang kami mau ternyata belum pas, ada juga yang mengajukan diri tapi belum pas juga sama kami. Yang mengajukan diri banyak, lebih dari sepuluh. Memang mencarinya gampang-gampang susah. Kalau melatih kan bukan cuma chemistry, tapi juga kami melihat program, kebutuhan, pastinya pengalaman dan mencetak prestasi," urai Susy. 

"Dari semua penilaian itu, disaring, didiskusikan, ada kesepakatan, kecocokan dan visi misi, akhirnya kami putuskan, sepertinya yang paling cocok adalah Rionny,” ungkap peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.

 


Visi dan Misi Cocok

Pengalaman Rionny yang sudah menjadi pelatih di klub dan tim nasional Jepang diharapkan mampu meningkatkan kualitas tunggal putri Indonesia. Susy juga berharap Rionny bersama pelatih tunggal tunggal putri lainnya bisa saling bersinergi.

“Background Rionny yang lama di Jepang sudah paham mengenai karakter dan kebiasaan atlet sana. Lalu juga untuk penanganan dia juga untuk semua lini. Sebelumnya di klub Jepang sudah memegang ganda campuran, tunggal putri, tunggal putra," terang Susy. 

"Saya pikir dia bisa combine untuk melatih di sini. Kebutuhan kami saat ini semuanya ada di Rionny. Dia mau pulang (ke Indonesia) juga. Pas juga kontrak dia selesai. Bukan suatu kebetulan, tapi saya pikir memang jodohnya,” sambung Susy.

“Di sisi lain, visi misi Rionny dengan para pelatih tunggal putri Indonesia saat ini cocok. Sekarang kan tunggal putri juga menunjukkan ada kemajuan. Jadi saya mau Rionny dan Minarti menjadi satu tim yang solid,” tutup Susy. 


Peringkat Tunggal Putri Jepang

Tunggal putri Jepang menunjukkan lonjakan prestasi besar dalam beberapa tahun terakhir. Tangan dingin Rionny membuat tunggal putri Jepang mampu bersaing di papan atas dunia. 

Tercatat ada tiga pemain yang masuk peringkat 12 besar dunia BWF saat ini, yaitu Nozomi Okuhara (2), Akane Yamaguchi (4), dan Sayaka Takahashi (12). 

Di sisi lain, tunggal putri Indonesia yang posisinya paling baik hanya menempati ranking 15 dunia, yaitu Gregoria Mariska Tunjung. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya