Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy. Anggota Majelis Tinggi PPP, Hasrul Azwar menyebut, pihaknya akan melakukan pertemuan internal dalam waktu dekat guna menyikapi posisi ketua umum.
"Sudah saling berkomunikasi (pihak DPP), mungkin dalam waktu dekat ini akan ada pertemuan pada tingkat DPP," kata Hasrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Advertisement
Meski begitu, PPP masih menunggu keterangan resmi KPK. Hasrul enggan menduga duga terkait korupsi Romahurmuziy.
"Ya kita menunggu keterangan resmi dari KPK. Sudah domainnya KPK, jadi kita tidak bisa menduga-duga, yang tau persis adalah KPK," ucapnya.
Hasrul yakin kasus Rommy tak mempengaruhi elektabilitas partai berlambang ka'bah itu.
"Saya sebagai anggota Majelis Tinggi berharap apa yang terjadi hari ini, tidak berpengaruh pada partai," tegasnya.
Legislator asal Sumatera Utara itu tak khawatir kasus tersebut bakal menggerus kepercayaan publik pada PPP dalam menghadapi pemilu serentak 2019 kali ini.
"Kami dari dulu diajarkan optimistis, jadi tidak ada kekhawatiran, selalu optimistis, dan kami sudah berpengalaman untuk itu," ucapnya.
"Berbagai hal yang menimpa PPP, saya tujuh periode terpilih tanpa putus, kok bisa, gonjang ganjing partai, kok bisa. Jadi, benar tergantung figur. Untuk sumut saya yakin tidak terpengaruh apa-apa," tambah Hasrul.
Hasrul melihat, saat ini masyarakat sudah dewasa menyikapi fenomena politik seperti sekarang. Menurutnya, pemilih tradisional tak akan terpengaruh melihat peristiwa serupa.
"Apa yang menimpa ketua umum hari ini, saya sebagai kader PPP yang lama sudah tujuh periode jadi anggota DPR, saya yakin tidak akan mempengaruhi elektabilitas," tandasnya.
Reporter: M Genantan
Tak Pengaruhi Suara di Jatim
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah ( TKD) Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menyampaikan penangkapan Romahurmuziy oleh KPK tidak akan berpengaruh terhadap suara pemilih Jokowi - Amin di Jawa Timur.
Meski Romahurmuziy selaku pimpinan partai partai PPP dan masuk koalisi pendukung Jokowi, TKD tetap yakin akan menang di Jatim.
“Tidak ada pengaruhnya buat kita, ndak lah. Tidak akan pernah kehilangan, tapi kalau ini (Rommy) kena, mesti penggantinya muncul, mesti dia nanti mungkin munas atau apa istilahnya di PPP pastilah, untuk segera mengambil alih kepemimpinan yang baru," tutur Machfud di Posko TKD Jatim, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jumat (15/03/2019).
Machfud mengatakan, dengan adanya peristiwa OTT seperti ini malah membuktikan kalau Presiden Jokowi tidak pandang bulu dalam pemberantasan korusi.
“Itu membuktikan bahwa Pak Jokowi tidak pandang bulu, tidak dibilang bahwa tajam ke bawah terus kemudian tumpul ke atas," katanya.
Menurut Mantan Kapolda Jatim ini, siapa pun yang melanggar hukum walaupun dari partai koalisi pendukung Jokowi – Maruf Amin, harus ditindak sesuai koridor hukum yang berlaku.
“Siapa pun, ada yang bupati, wali kota dari partai–partai koalisi yang ketangkap KPK atau penegak hukum yang lain, juga nggak dipengaruhi. Silakan sesuai dengan proses dan aturan hukum. Nggak ada pengaruhnya buat kita," ucapnya.
Machfud Arifin mengimbau masyarakat luas agar tidak mengaitkan peristiwa OTT Ketum PPP dengan TKN maupun TKD pemenangan Jokowi–Maruf Amin.
“Kalau dia melakukan kejahatan, silakan aja ditindak, nggak ada hubungan dengan kegiatan TKN maupun TKD. Jangan dikait–kaitkan," ujarnya.
Advertisement
Ujian Berat di Pemilu
Kabar tertangkapnya Romahurmuziy oleh KPK telah menyebar ke seluruh pengurus partai itu. Salah satunya Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jabar, Ade Munawaroh.
Ade Munawaroh menyebut, kejadian ini akan menjadi ujian berat bagi partai berlambang Ka'bah untuk membangun kemenangan di Pemilu 2019.
"Saya rasa ini ujian berat bagi kami di tengah kerja keras membangun kemenangan di Pileg dan Pilpres yang sedang kami lakukan," ujar Bupati Bogor Ade Munawaroh kepada awak media, Jumat (15/3/2019).
Namun demikian, PPP optimistis dapat melalui cobaan berat ini dengan baik dan berharap tidak mepengaruhi di pemilu khususnya Pileg 2019.
"Saya yakin, kami bisa melalui semua ini dengan baik," kata dia.
Sementara terkait kabar terkini Rommy, adik mantan Bupati Bogor, Rahmat Yasin ini mengaku masih terus mengikuti perkembangan dan berkomunikasi dengan DPP PPP.
"Sejauh ini saya belum bisa memberikan banyak statement karena masih terus mengikuti perkembangan dan berkomunikasi dengan DPP," ujar Ade Munawaroh yang akrab disapa Ade Yasin.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap ketua umum partai politik dalam operasi tangkap tangan (OTT). Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan kabar tersebut.
"Iya benar KPK OTT," ujar Barung, Jumat (15/3/2019).
Barung memberi bocoran, petinggi parpol yang ditangkap KPK adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, atau yang akrab disapa Rommy.
"KPK tangkap Rommy jam 09.00 WIB di Kementerian Agama Sidoarjo," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini: