Mitsubishi Belum Tergiur Terjun di Segmen Mobil Murah

Setelah sukses dengan model LMPV Xpander, rupanya Mitsubishi masih menahan diri untuk tidak terjun di segmen mobil murah atau LCGC. Sebetulnya, segmen itu cukup menarik untuk digarap. Pangsa pasar Mitsubishi di Tanah Air bisa saja mengalami perluasan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2019, 20:02 WIB
Logo Mitsubishi (wsj.com).

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses dengan model LMPV Xpander, rupanya Mitsubishi masih menahan diri untuk tidak terjun di segmen mobil murah rama lingkungan atau LCGC. Sebetulnya, segmen itu cukup menarik untuk digarap. Pangsa pasar Mitsubishi di Tanah Air bisa saja mengalami perluasan.

Tren LCGC yang mengalami penurunan, tampaknya menjadi alasan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menahan diri. Ya, jika dibandingkan total penjualan 2018 dengan tahun sebelumnya, penjualan segmen itu nyatanya turun. Itu disebabkan banyak hal, mulai dari pergeseran minat sampai harganya yang terus naik.

Meski begitu, Presiden Direktur PT MMKSI, Naoya Nakamura, mengatakan, pihaknya tetap memantau perkembangan LCGC. Ia juga menginformasikan pihak prinsipal unutk dijadikan bahan riset. Tak mempunyai LCGC, bukan berarti Mitsubishi tak optimistis dapat memenuhi kebutuhan di middle-low. Bila sebelumnya Mirage yang dijadikan senjata karena punya banderol termurah, kini pabrikan berlambang tiga berlian itu mengandalkan Xpander.

LMPV (low multi purpose vehicle) itu memang mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat. Varian yang ditawarkan juga menjangkau berbagai lapisan konsumen. Ditambah kemampuannya baik dari segi fungsional maupun performa.

“Kita terus pelajari. Segmen Mirage yakni middle-low kini di-grab Xpander. Bila di awal banyak pembelinya emotional buyer, makin ke sini sudah rational buyer,” jelas Director of Sales and Marketing Division MMKSI Irwan Kuncoro yang turut hadir saat media gathering Mitsubishi.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Di samping itu, guna membantu penetrasi pasar, MMKSI terus berupaya menguatkan fleet market. Belum lama ini, Mitsubishi menggandeng Garuda Indonesia. Ratusan Xpander dipasok ke perusahaan penerbangan nasional itu, untuk dijadikan kendaraan operasional. Ke depannya, kerja sama seperti ini bakal terus dikembangkan dan diperluas.

“Kami bakal terus kembangkan ke perusahaan-perusahaan lainnya. Tidak hanya middle-high, tapi juga middle-low,” tambahnya.

Saat ini, Mitsubishi Indonesia hanya menawarkan dua model mobil penumpang, Pajero Sport sebagai SUV (sport utility vehicle) dan Xpander yang diluncurkan 2017 lalu. Sementara Mirage yang menjadi model termurah dan menyasar pasar city car harus dihentikan, lantaran sepi peminat. Kondisi serupa turut dialami Outlander Sport. Belum lama ini, SUV itu dihentikan, padahal versi penyegarannya sudah ditampilkan di pameran otomotif global.

Untuk menggarap LCGC, jalan Mitsubishi memang tidaklah mudah. Produsen ini harus punya modal cukup agar dapat merebut hati masyarakat. Pasalnya, segmen itu diramaikan banyak pemain yang menghadirkan berbagai produk, antara lain Toyota dengan Calya dan Agya, Daihatsu yang membawa Sigra dan Ayla, Honda Brio Satya dan Datsun Go.

Sumber: Oto.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya