Romahurmuziy Dibawa KPK ke Jakarta Kemarin Sore

Barung menjelaskan, yang Romahurmuziy beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Juanda Terminal 1 A, dengan pengawalan dari personel KPK.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Mar 2019, 06:22 WIB
Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi tiba dengan pengawalan ketat di Gedung KPK, Jakarta, Jumar (15/3). Romi terciduk bersama 4 orang di Sidoarjo dalam OTT KPK terkait dugaan pengisian jabatan di Kementerian Agama. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Surabaya - Satuan Tugas (Satgas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy berserta dua orang pejabat ke Jakarta melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jumat (15/3/2019).

"Usai dilakukan serangkaian pemeriksaan oleh KPK di gedung Tipikor Polda Jatim, yang bersangkutan beserta rombongan dibawa menuju bandara Juanda," tutur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Barung menjelaskan, yang Romahurmuziy beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Juanda Terminal 1 A, dengan pengawalan dari personel KPK.

"Yang bersangkutan beserta rombongan take off dari Surabaya menuju Jakarta, sekitar pukul 17.20 WIB. Dan selama perjalanan situasi berjalan dengan aman dan lancar," ujar Barung.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat berada di Hotel Bumi yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, sekitar pukul 08.00 WIB.

Petugas Jembatan Penyeberangan Orang (JPU) Deni Pranoto menceritakan dirinya melihat ada orang banyak dan ramai-ramai di depan Hotel Bumi Surabaya.

"Awalnya saya kira ada orang kecelakaan, ternyata penangkapan. Tadi juga ada yang sempat melawan atau berontak saat akan mau dibawa," katanya.

Namun Deni mengaku tidak tahu secara pasti siapa yang ditangkap dan siapa yang menangkap. "Yang jelas ada salah satu dari mereka yang memiting karena ada yang berontak," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW PPP Jawa Timur, Musyafak Noer mengaku sudah mendengar kabar soal penangkapan Romahurmuziy.

"Oh iya, saya sudah mendengar kabar itu dan Pak Romy sudah saya telepon tapi sudah tidak aktif handphone nya. Off semua sehingga tidak bisa dihubungi semua," kata Musyafak.

Musyafak menyampaikan atas peristiwa ini, dirinya belum punya langkah konkrit, tapi saat ini masih melakukan koordinasi dan komunikasi dengan dewan pimpinan pusat yang lain.

"Karena ini posisi Ketua Umum, bukan ketua DPW. Sehingga nanti yang selesaikan ini adalah tingkat dewan pimpinan pusat," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tetap Sabar

Musyafak menghimbau supaya tetap tegar dan bersabar menerima ujian ini. "Dan harapan kami, semua caleg kader partai tetap kosentrasi melakukan konsolidasi dalam rangka pemenangan pemilu tanggal 17 April karena tinggal 31 hari lagi. "Harus lebih fokus lagi," ujarnya.

Muasyafak mengatakan, di Jawa Timur, Romahurmuziy tengah melakukan konsolidasi.

Pada hari Rabu itu, pria yang karib disapa Rommy berada di Malang Raya, kemudian hari Kamis di Blitar dan kabupaten Kediri. Kemudian semalam bermalam di Surabaya, di Hotel Bumi Surabaya.

"Peristiwanya tadi pagi sekitar jam delapan di Hotel Bumi Surabaya. Waktu itu saya belum datang karena saya tidak tidur di hotel tapi tidur di rumah," tutur Musyafak.

Saat ditanya mengenai kasus apa Romy terjaring KPK, Musyafak mengaku belum mengetahui penyebab OTT tersebut karena hingga saat ini kabarnya masih simpang siur.

"Dalam waktu dekat kalau sudah jelas persoalannya terkait dengan ini maka DPW akan undang seluruh caleg terutama di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota. Dan saya akan perintahkan undang semuanya untuk memberikan semangat dan tetap melakukan konsolidasi," ujar Musyafak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya