Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak pengguna perangkat elektronik, khususnya PC dan laptop pasti tahu betapa pentingnya software antivirus.
Tak hanya penting untuk PC dan laptop, banyak pengguna smartphone menginstal aplikasi antivirus agar terlindungi dari berbagai macam serangan siber.
Namun, dengan begitu banyak aplikasi antivirus di Google Play Store, wajar bila pengguna sedikit kesulitan memilih mana yang terpercaya dan aman.
Baca Juga
Advertisement
Menyedihkannya, kebanyakan pengguna smartphone Android malah tertipu oleh aplikasi antivirus abal-abal.
Berdasarkan laporan yang dilakukan oleh perusahaan pengujian antivirus, AV-Comparative via ZDNet, Sabtu (16/3/2019), dua pertiga dari 250 aplikasi antivirus Android yang diuji ternyata abal-abal atau palsu.
Untuk membuktikan kemampuan antivirus tersebut, perusahaan mengujinya dengan memasukkan malware ke dalam perangkat untuk melihat apakah aplikasi dapat mendeteksi dan mengatasinya.
Dari 250 aplikasi yang diuji dengan malware tersebut, hanya 80 yang mampu mendeteksi dan mengatasinya.
Deteksi Malware Tidak Maksimal
Namun demikian, ke-80 aplikasi itu hanya dapat mendeteksi lebih dari 30 persen dari malware, yang berarti hal tersebut sedikit berhasil.
Perusahaan juga menemukan, beberapa aplikasi ini tidak mampu menandai malware. Alih-alih, aplikasi hanya mengandalkan informasi malware yang sudah terdaftar.
Ini berarti, beberapa malware hanya terdeteksi berbahaya jika namanya muncul di dalam daftar program berbahaya yang tersimpan di dalam aplikasi antivirus abal-abal tersebut.
Tak hanya itu, mereka juga menemukan fakta sejumlah aplikasi yang tidak berfungsi ini dibuat oleh programmer yang sama.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Advertisement