Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dilli menggelar Indonesian Consumer Selling bersama tujuh travel agent. Bersama TelkomCel acara ini dimeriahkan di Timor Plaza Dilli, Jumat (15/3).
Kegiatan ini semakin meriah karena selama acara berlangsung, lagu Wonderful Indonesia pun tak henti berkumandang.
Advertisement
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani mengatakan Indonesia Consumer Selling akan berlangsung hingga Minggu (17/3).
"Ini kali pertama sektor pariwisata berpromosi langsung di Republik Demokrasi Timor Leste. Selama ini, kami dibantu oleh KBRI yang dengan giat mengadakan Pameran TTI (Trade, Tourism & Investment). KBRI Dilli memang sangat mendukung kegiatan ini, demikian halnya dengan Diaspora yang ada di RDTL," ujarnya.
Indonesian Consumer Selling kali ini diikuti tujuh travel agent lokal yang menjual destinasi di Indonesia. Ketujuh travel agent tersebut yakni Blue Sky Travel, Antika Travel, ACE Travel, UNO Travel, Lagrima Travel, Timor Sugar Travel, serta Orange Tour & Travel.
Indonesian Consumer Selling kali ini menawarkan paket wisata ke Bali, sebagai salah satu destinasi prioritas. Menurut Rizki, Bali masih menjadi magnet yang sangat kuat untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan menjadi "hub" untuk menuju destinasi prioritas lainnya yang ada di sekitar Pulau Dewata. Seperti Labuan Bajo (NTT), Mandalika (NTB), dan Borobudur (Jateng).
"Ini kesempatan baik bagi calon wisatawan yang berasal dari Timor Leste untuk jauh mengenal destinasi pariwisata yang ada di Indonesia, yang telah merencanakan berlibur ke Bali serta destinasi prioritas lainnya. Sebab, pada kegiatan Consumer Selling seperti ini, akan ditawarkan paket wisata dengan paket dan harga yang menarik," ungkapnya.
Ricky optimis paket tur yang akan dijual dapat menarik minat tidak hanya warga Timor Leste tetapi para ekspatriat yang ada di sana.
"Selama tiga hari penyelengaraan, kita akan maksimalkan kegiatan tersebut sehingga diharapkan hasil yang dicapai pun bisa lebih optimal," jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, dengan digelarnya Consumer Selling di kota Dilli, menjadi langkah tepat untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan serta mendukung Program Border Tourism yang merupakan salah satu program pamungkas Kemenpar di 2019.
"Border tourism berpotensi menggenjot penerimaan devisa negara dari sektor pariwisata menjadi lebih besar. Target kita mendatangkan 20 juta wisman pada 2019 juga dapat dilakukan, salah satunya dengan merealisasikan border tourism," ungkapnya.
Menpar Arief menegaskan pada 2019 pihaknya akan fokus pada tiga program untuk mendatangkan wisman, yaitu border tourism, tourism hub, dan low cost terminal.
(*)