Liputan6.com, Jakarta Borok Seungri Bigbang kembali dibuka setelah diduga menyediakan layanan prostitusi. Kali ini dirinya dituding menyediakan layanan pendamping seksual di klub Burning Sun untuk pegawai sebuah perusahaan konstruksi dari Jepang, K, yang mengunjungi Korea Selatan.
Laporan yang dirilis News A mengatakan, Seungri juga mengirim perempuan Korea ke Jepang dengan tujuan prostitusi. Tidak hanya ke Jepang, tetapi perempuan-perempuan itu juga dikirim ke luar negeri.
Informasi tersebut datang dari salah satu tokoh bisnis di kawasan Gangnam yang melihat aktivitas Seungri dari dekat. Namun, sumber dari pihak Seungri membantah hal tersebut.
"Itu tidak pernah terjadi. Dia hanya berteman dengan CEO dari perusahaan K," ujar sumber itu seperti dilansir dari Soompi.
Baca Juga
Advertisement
Menghindar Pajak
Tidak hanya itu, Seungri juga dicurigai telah menghindari pajak. Hal tersebut karena pada tahun 2016, Seungri mendirikan perusahaan dengan Yu In Suk yang diberi nama BC Holdings. Mereka berinvestasi lebih dari 30 miliar Won (sekitar USD 26,5 juta) di perusahaan itu, termasuk perusahaan pengelolaan dana Korea, Peregrine Investment.
Mereka kemudian membeli perusahaan beton siap pakai yang berinvestasi di korporasi Vietnam dan memperluas jangkauan bisnisnya. Layanan Pajak Nasional pun memusatkan perhatiannya pada asal-usul investasi 30 miliar Won dan melakukan penyelidikan internal tentang bagaimana sebuah perusahaan baru seperti BC Holdings dengan modal hanya 50.000 Won (sekitar USD 44) bisa meraih keuntungan besar lebih dari 30 miliar Won.
Advertisement
Pemeriksaan
Seungri sendiri telah menjalani pemeriksaan terhadap berbagai tuduhan padanya, Kamis (14/3) dan berakhir pada Jumat (15/3) pagi. Ia bahkan berencana untuk menunda wajib militer (wamil)-nya atas berbagai kasus itu.