Jokowi: Pengemudi Merupakan Profesi Mulia

Ayah Jokowi juga merupakan seorang sopir.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2019, 19:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Deklarasi Pengemudi Truk Sebagai Pelopor Keselamatan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta.Dok Merdeka.com

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Deklarasi Pengemudi Truk Sebagai Pelopor Keselamatan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta. Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya keselamatan dalam berkendara.

Di hapadan ratusan sopir truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Jokowi mengungkapkan pekerjaan para sopir truk ini merupakan sesuatu yang sangat mulia. Sebab, berkaca dari latar belakang keluarganya, ayah Jokowi juga merupakan seorang sopir.

"Bapak saya almarhum itu sopir truk dan sopir bus. Dan kenapa saya katakan pengemudi profesi mulia, karena dari situlah saya bisa sekolah. Dari profesi pengemudi ini bisa memberikan kehidupan keluarga yang lebih baik," kata Jokowi dalam acara deklarasi di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Dia menyampaikan, pekerjaan para sopir truk ini juga patut diberikan apresiasi yang tinggi. Lantaran, berkat kerja keras merekalah masyarakat dapat mengkonsumsi barang-barang logistik yang selama ini diantar lewat jasa para sopir tersebut.

"Kenapa pengemudi itu profesi mulia, karena membawa barang dari satu tempat ketempat lain untuk kebutuhan masyarakat. Misal pengemudi tidak mau mengangkut beras mau makan apa orang Jakarta? Ini baru satu contoh. Belum produk barang lain yang dibawa," jelas Jokowi.

Kepada ribuan sopir yang hadir, Jokowi juga menekankan agar para sopir truk ini tidak melakukan mogok kerja. Sebab, apabila itu dilakukan secara otomatis akan mengganggu stabilitas harga di tingkat masyarakat.

"Saya titip jangan sampai ada pengemudi mogok tidak mau kerja. Itu jadi stabilitas harga barang mahal dan kacau," ucap dia.

Di samping itu, Jokowi juga menekankan aspek keselamatan dalam berkendaraan juga harus ditingkatkan oleh seluruh para supir truk.

"Kedua saya minta meskipun sudah dideklarasikan saya minta betul-betul menjaga keselamatan kita semuanya. Jangan sampai ada pengemudi ngantuk sambil menyetir. Itu bisa fatal itu," imbuhnya.

"Saudara sayang keluarga, kan? Kita harus semua sayang anak, sayang istri, keluarga, saat mengemudi betul-betul jaga keselamatan diri kita agar bisa kembali ke rumah," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com


Kemenhub Apresiasi Upaya Pengusaha Truk Minimalisir Kecelakaan

Kemacetan arus kendaraan saat melintas di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/7). Kemacetan disebabkan mahalnya tarif tol pelabuhan yang mencapai Rp 45 ribu sehingga sopir memilih jalan bawah. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menggelar acara Deklarasi Pengemudi Truk Sebagai Pelapor Keselamatan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta. Ini dilakukan sebagai langkah upaya keselamatan dalam berkendaraan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi, menyambut baik langkah upaya Aptrindo dalam memininalisasi terjadinya kecelakaan. Sebab, banyak kendaraan truk yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas, terutama pada truk bermuatan over dimension-over load (ODOL).

"Hari ini saya dengan Aptrindo pusat melaksanakan kegiatan. Jadi intinya adalah keprihatinan kita banyaknya kendaraan-kendaraan truk yang menjadi korban. Saya bersyukur bahwa Aptrindo mempunyai selain bersama kita untuk semakin mengembalikan truk untuk tidak odol maupun semangatnya untuk membangun keselamatan baik kepada operatornya maupun pengemudinya terutama," kata Budi di lokasi acara, Minggu (17/3).

Dia mengatakan, dengan keterlibatan seluruh operator dan pengemudi truk yang tergabung dalam Aptrindo diharapkan akan semakin kuat dalam menyatukan persepsi tentang keselamatan. Sebab, keselamatan selalu menjadi prioritas nomor satu dalam berkendaraan.

"Operatornya kita harapkan menerapkan standar keselamatan dalam rangka penyelenggaraan oprasionalnya. Jadi ada yang harus dia lakukan misalnya pengemudinya harus seperti apa, ada pelatihannya. Kemudian bagaimana mengendalikannya, kemudian bagaimana meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pengemudinya kita harapkan seperti itu," jelas Budi.

Sebagai informasi, acara yang dihadiri sekitar 10 ribuan peserta ini juga nantinya akan dihadiri sekaligus dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Reporter: Dwi Aditya Putra
 
Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya