Sandiaga Akan Hapus Ujian Nasional, Kubu Jokowi: Akan Timbulkan Masalah Baru

Jubir TKN Irma Suryani Chaniago mengatakan Sandiaga perlu belajar tujuan pelaksanaan UN.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2019, 22:12 WIB
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Sandiaga Uno, moderator debat serta Ketua KPU Arief Budiman menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut bakal menghentikan ujian nasional (UN) dan diganti dengan penerusan minat bakat. Hal ini disampaikan dalam debat cawapres, Minggu (17/3).

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Eddy Soeparno menilai UN, kendati sudah berjalan baik, tapi menambah beban. Karenanya perlu dicari alternatif.

"UN itu pada akhirnya menambah beban untuk pendidikan daripada siswa-siswa kita," katanya di sela debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3).

Eddy menuturkan perlu alternatif untuk membawa para siswa menuju jenjang pendidikan berikutnya. Yaitu dengan menyesuaikan jurusan yang diminati.

Saat disinggung bagaimana teknisnya, Sekjen PAN itu mengatakan Sandiaga bakal menejelaskan lebih lanjut.

"UN untuk pendidikan SMA tidak menambah manfaat bagi mreka yang sudah mengetahui jurusan apa yang diambil bagi pendidikan tinggi. Jadi kami menganggap itu lebih praktis," jelasnya.

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf kontra dengan wacana demikian. Jubir TKN Irma Suryani Chaniago mengatakan Sandiaga perlu belajar tujuan pelaksanaan UN. Kata dia, UN untuk membuat standar peserta didik. Maka itu, jika dihapus bakal menimbulkan masalah baru.

"Kita sudah susah payah membangun sistem agar sumber daya nasional memiliki standar yang bisa di pertanggungjawaban, ini malah Sandiaga menyodorkan konsep yang absurd yaitu berdasarkan penelusuran minat dan bakat," kata Irma dalam keterangan pers, Minggu (17/3).

Program pendidikan dan pemebenahan sumber daya manusia paslon 02, lanjut Irma, tidak konkret dan mengawang-awang.

"Bandingkan dengan apa yang dipaparkan pak Ma'ruf bahwa pemerintah akan sediakan beasiswa hingga pendidikan tinggi. Sehingga setiap anak Indonesia bisa menggantungkan cita-cita nya setinggi langit tanpa khawatir dengan mahal ya biaya pendidikan," tandasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Debat Ketiga

Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno di Debat Cawapres, Minggu, 17 Maret 2019. (dok. screenshot Vidio.com)

Debat ketiga Pilpres 2019 di gelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Debat kali ini hanya menampilkan calon wakil presiden (cawapres), Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

Pada debat Cawapres ini, tema yang diangkat soal Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, dan Kebudayaan. Tak seperti dua debat sebelumnya, pada debat cawapres akan ada beberapa perbedaan.

Hal ini memang sengaja dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki kekurangan pada debat-debat sebelumnya. Salah satunya adalah pembentukan Komite Damai yang baru muncul pada debat ketiga Pilpres 2019 nanti.

Selain itu, format debat juga berubah dan jumlah penonton yang hadir akan berkurang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya