Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, pengiriman bantuan untuk korban banjir di Sentani Jayapura akan disesuaikan dengan hasil pendataan. Saat ini pihaknya belum menerima detail laporan soal data tersebut.
"Penanganan bencana begitu sudah ada aturannya. Itu BNPB Daerah untuk menangani," ujar JK usai menghadiri acara Silahturahmi Kebangsaan di Hotel Horison, Kota Bandung, Minggu (17/3/2019).
Advertisement
JK memastikan pemerintah pusat akan memberikan bantuan kepada pemerintah daerah setempat sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Terlebih, apa yang terjadi di Kabupaten Jayapura itu masuk kategori bencana besar.
"Tentu tergantung besaran korban, nanti akan dibantu pemerintah apabila memang bencana besar seperti itu," terangnya.
"Belum, belum ada laporan," ujar JK.
Banjir bandang melanda Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura Sabtu 16 Maret malam. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, banjir bandang yang melanda 9 kelurahan telah menimbulkan puluhan korban jiwa dan kerusakan.
Banjir melanda Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Curah Hujan Tinggi
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan melakukan penanganan darurat. Posko akan didirikan. Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak.
Diduga banjir bandang terjadi disebabkan adanya longsor di bagian hulu yang kemudian menerjang di bagian hilir. Karena volume air terus bertambah kemudian badan air atau bendung alami ini jebol dan menerjang di bagian bawah dengan membawa material-material kayu gelondongan, pohon, batu, lumpur dan lainnya dengan kecepatan aliran yang besar.
Kondisi ini ditambah dengan curah hujan yang berintensitas tinggi dalam waktu cukup lama. Pada 2007, kejadian banjir bandang juga pernah terjadi di Distrik Sentani.
Reporter: Aksara Bebey
Sumber: Merdeka
Advertisement