Gus Mus: Pemilu Hanya 5 Tahunan, Jangan Korbankan Persaudaraan

Sebelum menuju tempat pengajian di halaman TMS, Gus Mus sempat menyinggahi Sekretariat PCINU Taiwan yang juga berada di kawasan TMS.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2019, 09:41 WIB
Gus Mus menghadiri acara doa untuk Palestina (Liputan6.com/ Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh NU yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, Mustofa Bisri atau Gus Mus, mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga ukhuwah islamiah, ukhuwah wathoniah, dan ukhuwah basyariah.

"Jangan hanya beda pilihan, kalian mengorbankan persaudaraan dan perdamaian. Pemilu hanya lima tahunan, bukan untuk selamanya," kata Gus Mus di hadapan ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taipei Main Station (TMS), Minggu (17/3/2019).

Gus Mus dalam tausiahnya juga mengingatkan para TKI agar pandai memilih panutan dalam hal agama agar tidak tersesat.

Kiai 74 tahun tersebut hadir di tengah ribuan "nahdliyin" yang memadati halaman Taipei Main Station (TMS) pada libur akhir pekan tersebut atas undangan majelis taklim Hasanah On Air yang berbasis di Ibu Kota Taiwan itu.

"Jamaah sangat antusias mendengarkan ceramah Gus Mus. Mungkin karena beliau pertama kali datang ke sini," kata Moch Ali Imron selaku ketua panitia acara pengajian tersebut saat dihubungi Antara dari Beijing.

Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Agus Susanto merasa terhormat atas kehadiran Rais Aam Syuriah PBNU periode 2014-2015 itu.

Sebelum menuju tempat pengajian di halaman TMS, Gus Mus sempat menyinggahi Sekretariat PCINU Taiwan yang juga berada di kawasan TMS.

"Beliau banyak memberikan pesan perjuangan kepada kami," kata Agus yang mendampingi Gus Mus selama di Taipei.

Gus Mus tiba di Bandar Udara Internasional Taoyuan, Taiwan, Sabtu (16/3) malam, dengan disambut ratusan nahdliyin, anggota Banser, dan beberapa pengurus majelis taklim.

Menurut rencana, Senin pagi, Gus Mus kembali menuju Tanah Air dengan menggunakan pesawat China Airlines.  

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya