Spotify Sebut Apple sebagai Pelaku Monopoli

Sebelumnya, Spotify mengajukan keluhan kepada Komisi Uni Eropa menuding Apple melakukan praktik yang tidak adil di App Store.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 19 Mar 2019, 17:00 WIB
Spotify. Sumber: Parentesis.com

Liputan6.com, Jakarta - Perang antara Spotify dan Apple berlanjut. Spotify menyebut Apple sebagai pelaku monopoli alias monopolis.

Pernyataan ini merupakan hal terbaru dari serangkaian pertikaian publik antara Apple dan Spotify.

Sebelumnya, Spotify mengajukan keluhan kepada Komisi Uni Eropa menuding Apple melakukan praktik yang tidak adil di App Store. Demikian sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Selasa (19/3/2019).

Spotify kesal, pasalnya Apple menagih 30 persen kepada pengembang untuk biaya langganan. Spotify juga menyebut, hal ini dilakukan untuk memberikan keuntungan pada Apple Music dan dianggap tidak adil.

Pada dasarnya, biaya 30 persen ini tidak dapat menandingi harga berlangganan Apple Music. Selain itu, Spotify juga merilis sebuah website bernama Time to Play Fair yang dipakai untuk menguraikan keluhan mereka terhadap Apple.

Apple pun tak terima dengan tudingan tersebut. "(Spotify) ingin seluruh keuntungan dari sebuah aplikasi gratis tanpa melakukan pembayaran," kata Apple.

Dalam pernyataan terbarunya, Spotify menyebut, "semua pelaku monopolis akan berkilah dan menyebut mereka memiliki keinginan terbaik bagi para pesaing dan konsumen."

Spotify juga menyebut, kebijakan Apple merugikan bagi konsumen. "Dipercaya, pengguna Spotify di iOS adalah pelanggan Apple, bukan pelanggan Spotify. Ini yang merupakan inti masalah dengan Apple," katanya.


Apple Sempat Tolak Spotify

Ilustrasi Spotify Event (Sumber: Tech Crunch)

Sebelumnya di tahun 2016, layanan music streaming Spotify pernah menuduh Apple yang tidak akan memuat update terbaru aplikasi Spotify pada iOS.

Dikutip Tekno Liputan6.com dari Ubergizmo, Minggu (3/7/2016), hal ini terindikasi dari surat yang dikirimkan oleh kuasa hukum perusahaan kepada pengacara Apple.

Menurut pihak Spotify seperti dilansir Recode, dengan menolak pembaruan Spotify pada iOS, Apple merugikan Spotify dan konsumennya.

Surat yang dikirim oleh penasihat umum Spotify Horacio Gutierrez kepada penasihat konsul Apple Bruce Sewell pada 26 Juni lalu menyiratkan bahwa Spotify diminta untuk menggunakan sistem penagihan milik iTunes.

"Apa yang dilakukan oleh Apple sungguh mengganggu dan mengurangi daya saing Spotify di iOS sebagai rival dari Apple Music," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Gutierrez juga menuliskan, Spotify tak bisa berdiam diri melihat Apple yang memanfaatkan perizinan aplikasi di AppStore sebagai senjata menyerang kompetitornya.

Spotify sendiri telah mendistribusikan salinan surat tersebut kepada beberapa staf Congres di Washington DC. Senator Elizabeth Warren pun mengkritik Apple, Amazon, Google terkait dengan praktik antikompetitif.


Tudingan Spotify ke Apple

IPhone XS (kiri) dan XS Max diperlihatkan saat peluncuran produk baru Apple di California (12/9). iPhone XS dan XS Max tersedia tiga warna (gold, silver, abu-abu) dan tiga konfigurasi memori (64GB, 256GB, dan 512GB). (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

"Apple telah lama menggunakan kuasanya untuk mengontrol iOS terkait persaingan di bidang musik," kata Warren.

Spotify sendiri enggan mengomentari hal ini, begitu juga dengan Apple.

Selama beberapa tahun terakhir Spotify telah mengungkapkan pendapatnya secara terbuka baik kepada regulator di AS maupun Eropa, bahwa kebijakan langganan Apple merugikan layanan musik pihak ketiga yang menggunakan platform Apple.

Spotify juga tak setuju dengan pungutan yang ditetapkan Apple kepada pembayaran konsumen yang dilakukan lewat sistem penagihan iTunes.

Apple selama ini tidak mengizinkan pengguna aplikasi pihak ketiga menggunakan pembayaran selain billing iTunes, seperti yang dilakukan Google.

Setidaknya, perusahaan yang bermarkas di Cupertino itu menagihkan 30 persen potongan dari setiap pembayaran konsumen melalui sistem penagihan iTunes.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya