3 Manajer yang Bisa Direkrut MU Andai Lepas Solskjaer

Bulan madu Manchester United (MU) bersama Ole Gunnar Solskjaer tampaknya telah berakhir.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 18 Mar 2019, 19:00 WIB
Ole Gunnar Solskjaer. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Manchester - Bulan madu Manchester United (MU) bersama Ole Gunnar Solskjaer tampaknya telah berakhir. Usai kalah 0-2 dari Arsenal, MU terdepak dari Piala FA karena kalah 1-2 dari Wolverhampton Wanderers.

Dua kekalahan beruntun ini memunculkan spekulasi soal masa depan Solskjaer sebagai manajer MU. Tak sedikit yang berpikir, manajemen bakal memikirkan kembali untuk mendapuk Solskjaer sebagai manajer utama musim depan.

Solskjaer masuk ke MU pada Desember 2018, menggantikan Jose Mourinho yang dipecat. Sejak saat itu, MU tak terkalahkan dalam delapan pertandingan di Liga Inggris.

Di Liga Champions, strategi Solskjaer juga berhasil membuat MU melewati PSG dan melangkah ke perempat final. Di perempat final, MU sudah ditunggu Barcelona.

Capaian itu membuat Solskjaer banjir dukungan untuk menjadi manajer permanen MU. Namun dua kekalahan beruntun ini sepertinya berdampak pada kariernya.

Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga manjaer yang bisa dibidik MU andai tidak mempermanenkan Solskjaer.

 


1. Massimiliano Allegri

Massimiliano Allegri. (AFP/fabrice Coffrini)

Nama Allegri rasanya patut dipertimbangkan mengingat prestasinya bersama Juventus dalam beberapa musim belakangan. Pelatih berusia 51 tahun ini sukses mempersembahkan 10 trofi bagi Si Nyonya Tua.

Selain itu, Allegri juga membawa Juventus ke Final Liga Champions sebanyak dua kali. Sayang, di dua kesempatan itu, ia gagal.

Allegri mulai diisukan akan hengkang setelah kabarnya terlibat perseteruan dengan Cristiano Ronaldo saat melawan Napoli. Rumornya, Ronaldo sempat membentak Allegri lantaran tak suka dengan taktik yang diterapkannya.

Kontrak Allegri bersama Juventus akan habis pada 2020. Setelah itu, Allegri mengaku bakal mencari klub lain sebagai pelabuhan berikutnya.


2. Nuno Espirito Santo

Pelatih Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito Santo (AP/Rui Vieira)

Melatih Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris bukan hal mudah. Materi tim yang kalah kelas dibanding tim-tim besar manajer Wolves harus memiliki taktik brilian.

Itulah sepertinya yang sedang dipraktekkan Nuno Espirito Santo. Bermodalkan materi pas-pasan, pelatih asal Portugal ini berhasil membuat Wolves nangkring di peringkat ketujuh klasemen sementara.

Padahal biasanya, Wolves berkutat di papan bawah dan berjuang untuk tak terdegradasi.

Di Piala FA, Wolves lah yang menyingkirkan MU. Tentu hal itu tak terlepas dari kecemerlangan taktik Santo.


3. Erik Ten Hag

Erik ten Hag (AFP / Gabriel Bouys)

Ajax Amsterdam sukses menyingkirkan Real Madrid di Liga Champions musim ini. Keberhasilan itu tampaknya tak akan terwujud tanpa ada peran sang manajer, Erik Ten Hag.

Manajer berusia 49 tahun ini juga berjasa membawa Ajax bertengger di peringkat kedua Liga Belanda. Di bawah asuhannya, Frenkie De Jong dan kawan-kawan membuntuti PSV yang saat ini memuncaki klasemen dengan 67 poin.

Salah satu yang spesial dari sosok Ten Hag adalah kejeniusannya meramu pemain aAjax yang mayoritas masih berusia muda. Kapten Ajax, Frenkie De Jong misalnya masih berusia 19 tahun.

Karakter inilah yang diprediksi cocok dengan MU yang pernah terkenal dengan Class of 92. Merekrut Ten Hag bisa jadi angin segar bagi para pemain akademi MU untuk naik ke tim utama.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya