Liputan6.com, Jakarta - Nissan berhasil menguasai pasar mobil listrik dunia lewat produknya, Leaf. Sejauh ini, mobil listrik asal Jepang itu mencetak penjualan sebanyak 400 ribu unit.
Pencapaian itu diraih relatif lama, sejak pertama kali dikenalkan pada Desember 2010. Karena pemasaran mobil listrik memang belum semasif mobil konvensional. Namun, hasil diraih Leaf, sejauh ini sebuah kebanggaan tersendiri bagi Nissan.
Advertisement
Prestasi Nissan Leaf didapat atas keberanian merangsek ke banyak pasar berkembang. Sekarang diproduksi di tiga benua: Asia terpusat di Oppama, Jepang, Eropa di Sunderland, Inggris dan untuk Amerika berada di Smyrna, Tennessee, Amerika Serikat.
Penjualan Leaf kini tersedia di lebih dari 50 negara dan berencana ekspansi ke enam negara Amerika Latin dan tujuh negara Asia Oceania sampai akhir tahun. Termasuk rencana menjualnya di Indonesia mulai tahun depan.
Tonggak sejarah Nissan Leaf dimulai pada 2010. Generasi pertama butuh empat tahun untuk mencapai penjualan 100.000 unit di seluruh dunia.
Penyempurnaan pada proses pengecasan baterai, penambahan daya jelajah dan lainnya, membuat Leaf semakin disukai. Penjualannya kian pesat dan tembus 200.000 unit pada 2015.
Regenerasi pun terjadi pada 2017 untuk model 2018. Perubahan total dari segi desain dan teknologi, membuat Leaf kian laris.
Penjualan 300.000 unit diraih pada 2018 dan menjadi kendaraan terlaris di Eropa. Bahkan sempat diakui sebagai mobil listrik dengan penjualan tercepat. Pernah satu unit Leaf terjual tiap 12 menit.
Selanjutnya
Nissan Leaf generasi kedua yang dijual sekarang, merupakan perwujudan nyata dari Nissan Intelligent Mobility. Tak hanya desainnya saja yang makin menarik, membawa pula teknologi baru, daya jelajah lebih tinggi, teknologi asistensi dan beragam konektivitas.
Model inilah yang sudah dilengkapi sistem semi-autonomous ProPILOT, ProPILOT Park dan e-Pedal. Lalu untuk model 2019, ditambahkan varian Leaf e+ dengan tawaran tenaga dan daya tempuh beragam.
Model dasarnya, memakai penggerak e-powertrain berdaya 150 hp dan torsi 320 Nm. Cukup bertenaga dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 7,9 detik. Dari hasil pengetesan beberapa lembaga, daya jelajahnya mampu mencapai 269 km hingga 413 km.
Pengisian baterai juga menerapkan metode quick charging. Mengisi sampai 80 persen hanya butuh 40-60 menit. Rancang bangun bodi juga dibuat selicin mungkin. Hambatan udara (Cd) sebesar 0,28 saja. Emisi gas buang dihasilkan sudah pasti nihil.
Menurut estimasi Nissan, total jarak yang semua Nissan Leaf saat ini sudah menempuh 10 miliar kilometer. Nominal itu sama dengan memutari bumi sebanyak 248.000 kali.
Jika menghitung penggunaan bahan bakar minyak, Leaf sudah berkontribusi menghemat 3,8 juta barrel per tahun.
Sumber: Oto.com
Advertisement