Lebarkan Sayap Bisnis, Exxon Bangun SPBU Jual BBM

ExxonMobil berencana mengembangkan bisnisnya pada sektor hilir migas dengan membuka SPBU di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Mar 2019, 09:46 WIB
SPBU Exxonmobil

Liputan6.com, Jakarta - ExxonMobil berencana mengembangkan bisnisnya pada sektor hilir minyak dan gas bumi (migas) dengan membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan, Exxon sudah menjalankan bisnis hilirnya dengan melayani penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk konsumen komersial dan industri.

Perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS) tersebut berencana membuka SPBU untuk memenuhi kebutuhan BBM dengan konsumen masyarakat umum.

"Kami sekarang ini lebih banyak ke komersial dan industri. Baru mau memulai SPBU nanti," kata Erwin di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Menurut Erwin, SPBU yang akan dibangun ExxonMobil berjenis SPBU mini dengan nama Micro Site, dia pun menargetkan pembangunan SPBU dilakukan sebanyak-banyaknya. "Micro site namanya. kita masih padat proyek. Kalau bisa sebanyak mungkin," tuturnya.

Erwin mengungkapkan, saat ini SPBU Exxon sudah Ada Yang beroperasi namun masih tahap uji coba, rencananya SPBU akan menjual produk BBM jenis solar dan bensin yang dibutuhkan semua konsumen.

"Masih dalam tahap pilot project. Semuanya, kalau biodiesel semuanya industri, tambang," tandasnya.


Exxon dan Pertamina Masih Negosiasi Harga Minyak buat Pasok Dalam Negeri

exxonmobil

ExxonMobil masih bernegosiasi perihal harga minyak mentah dengan ‎PT Pertamina (Persero), untuk periode transaksi pembelian minyak pada semester kedua 2019.

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan, saat ini Exxon dan Pertamina sedang melakukan tawar menawar harga minyak mentah, untuk mendapat harga yang pas.

"Untuk yang sekarang ini untuk Juli ke atas. Kita lagi bicara terbuka lah," kata ‎Erwin, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Dia mengaku tidak bisa membocorkan lebih banyak, sebab khawatir akan mempengaruhi proses negosiasi harga minyak mentah. "Kita masih bicara terus kok. Kita lagi bicara. Cukup, kita masih bicara nggak boleh ngomong," tegasnya.

‎Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, dari‎ seluruh produksi minyak Blok Cepu yang dikelola Exxon Mobil Limmited di atas 200 ribu barel per hari (bph), 180 ribu antaranya sudah dipasok ke dalam negeri.

Namun masih ada 30 ribu bph yang belum dijual ke dalam negeri. "Sebesar 180 ribuan sekian sudah ke domestik kan," kata Djoko.

Menurut Djoko, saat ini sedang dilakukan negosiasi, agar 30 ribu bph minyak dari Blok Cepu yang sebelumnya diekspor, dapat dibeli Pertamina untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Tinggal 30 ribu kan lagi negosiasi. Siapa bilang batal," tutur Djoko.

Penjualan minyak bagian KKKS ke Pertamina diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 42 Tahun 2018 Tentang Prioritas Pemanfaatan Minyak Bumi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri yang mulai berlaku pada 5 September 2018.

Pertamina telah sepakat melakukan pembelian minyak bagian PT Chevron Pacific Indonesia dari Blok Rokan sebanyak 2,5 juta barel per bulan.

Pertamina juga telah melakukan kesepakatan dengan KKKS lainnya seperti ; RH Petrogas Limited, PT SPR Langgak, PetroChina International Jabung Ltd, PT Bumi Siak Pusako, SAKA Pangkah Indonesia Ltd, PT Energi Mega Persada Tonga, Petronas Carigali Ketapang I Ltd, Husky CNOOC Madura Ltd dan PT Energi Mega Persada Tbk.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya