4 Pandangan Media Asing Soal Proyek MRT di Jakarta

Sebelum peresmian dilakukan, PT Mass Rapid Transit (MRT) mengajak masyarakat untuk bisa melakukan uji coba. Kini terdapat penambahan kuota masyarakat yang ingin mengikuti uji coba.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Mar 2019, 15:34 WIB
Sejumlah kereta Mass Rapid Transit (MRT) berjajar di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (20/2). MRT Jakarta akan segera dioperasikan pada Maret 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Indonesia patut berbangga. Pasalnya, Moda Raya Terpadu (MRT) akan segera diresmikan dan beroperasi pada akhir Maret 2019.

Sebelum peresmian dilakukan, PT Mass Rapid Transit (MRT) mengajak masyarakat untuk bisa melakukan uji coba. Kini terdapat penambahan kuota masyarakat yang ingin mengikuti uji coba.

Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan bahwa penambahan jumlah itu mulai dilaksanakan pada Senin, 18 Maret 2019. Penambahan kuota itu dilakukan hingga hari terakhir uji coba pada 23 Maret 2019.

Ada banyak respons positif dari masyarakat. Tak banyak pula masyarakat mancanegara yang turut mengetahui perkembangan MRT di Jakarta.

Lalu, bagaimana pandangan dari media internasional terkat MRT? Seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2019), berikut 4 pandangan media internasional soal MRT:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


1. Kurangi Kemacetan Kronis?

Bagian kepala kereta Mass Rapid Transit (MRT) melintas di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Media Nikei Asian Review menilai apakah MRT akan mengurangi kemacetan yang sudah sangat kronis?

Jaringan kereta komuter berkapasitas tinggi pertama di Indonesia akan dibuka pada akhir Maret 2019. Selain diharapkan mampu mengurangi kemacetan ada tujuan lain dari pembangunan MRT.

MRT diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pemerintah Indonesia memperkirakan, akibat kemacetan, ekonomi rugi Rp 65 triliun per tahun.

Ibu kota Indonesia terkenal memiliki salah satu masalah lalu lintas terburuk di Asia Tenggara. Selain MRT, kota ini akan membuka bagian Light Rail Transit pada akhir bulan Maret.


2. Jakarta Punya Jalur Kereta Bawah Tanah Pertama

Warga mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT (Moda Raya Terpadu) di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/3). Uji coba MRT dilakukan mulai pukul 08.00-16.00 dengan total 98 perjalanan dalam sehari. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sementara itu, dengan adanya MRT situs The Modesto Bee menilai jika hal ini akan membuat Jakarta memiliki jalur kereta bawah tanah pertamanya.

Jalur ini adalah infrastruktur terbaru yang diharapkan para pejabat akan membantu negara mengejar ketinggalan dengan tetangganya.

Jalur dengan panjang mencapai 16 kilometer yang dibangun dari arah selatan ke pusat kota adalah fase pertama, demikian ditulis dalam artikel berjudul "Jakarta’s 1st subway to ease frustration, sweat and fumes".


3. Uji Coba Sebelum Peresmian

Sejumlah penumpang mengikuti uji coba publik Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Selasa (12/3). MRT Jakarta mulai beroperasi secara gratis pada hari ini. (merdeka.com/Imam Buhori)

MRT secara resmi akan dibuka pada tanggal 26 Maret 2019. Sebelum peresmian, pihak MRT telah membuka layanan dan kesempatan bagi masyarakat yang ingin merasakan naik kereta dalam masa uji coba.

Selama beberapa hari terakhir, banyak orang bersemangat untuk mencoba naik MRT.

"Aku terkesan karena ini seperti di luar negeri, seperti Singapura!" kata Mika, seorang siswa berusia 23 tahun, demikian laporan dari streetinsider.com dalam artikel berjudul "Indonesians get first chance to ride subway in traffic-clogged capital".

"Beberapa infrastruktur pendukung ... untuk pejalan kaki dan penumpang sangat tidak lengkap," kata Irfan (40) yang juga membawa putranya naik MRT.


4. Menambah Elektabilitas Joko Widodo?

Presiden Joko Widodo mencoba moda transportasi MRT dari Stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus di Jakarta, Selasa (19/3). Jokowi mengajak sejumlah Menteri Kabinet Kerja menjajal MRT Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

MRT akan beroperasi dari jam 05.00 pagi hingga tengah malam setiap hari. Diharapkan MRT dapat mengangkut hingga 130 ribu penumpang tiap hari.

Kereta akan tiba di masing-masing stasiun tiap 10 menit sekali dan akan tiba lima menit sekali pada jam sibuk.

Media asal Tiongkok, South China Morning Post memandang, apakah MRT mampu meningkatkan elektabilitas Presiden Joko Widodo pada pemilu April 2019?

Perjalanan Indonesia untuk mendapatkan MRT tidaklah mudah. Proyek ini telah ditinggalkan selama 26 tahun karena masalah pembebasan lahan dan kendala pendanaan, sebelum konstruksi dilanjutkan di bawah Gubernur Jakarta Joko Widodo pada tahun 2013.

Sekarang, Jokowi yang telah menjadi presiden telah menyelesaikan proyek itu dan akan segera diresmikan, demikian ditulis dalam artikel berjudul "Jakarta’s long ride to an MRT is almost over. Will it boost Widodo during the Indonesian election?"

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya