Liputan6.com, Yogyakarta Longsornya kompleks Makam Raja Mataram di Imogiri, Desa Wukirsari, Bantul, seusai hujan lebat seharian yang melanda DIY pada Minggu, 17 Maret 2017 membuat pemuda DIY mengambil tiga langkah strategis.
Longsor di sisi timur Kompleks Makam Raja-Raja itu menggerus talud. Lokasi Kompleks Makam yang longsor masih berupa tanah kosong dan baru selesai dibangun pada 2015.
"Kami telah mengadakan rapat terpadu untuk membahas kawasan strategis kasultanan dan kadipaten, sebab kompleks makam yang longsor itu merupakan kawasan cagar budaya dan memerlukan koordinasi solid," ujar Gatot Saptadi, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Selasa (19/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ia menyebutkan tiga langkah yang diambil meliputi penanganan darurat khusus untuk kawasan Imogiri. Ia ingin mengerem potensi kerusakan dengan memasang terpal di kawasan yang longsor.
Terpal dianggap mampu mengurangi resapan air ke tanah yang kondisinya sudah labil.
"Saat ini masih diupayakan pemasangan terpal, karena secara teknis memang tidak mudah," ucapnya.
Selain pemasangan terpal bisa juga dilakukan dengan menyemprot semen atau mencermati genangan air yang ada di permukaan dan drainase harus diperlancar. Harapannya, langkah ini bisa mengurangi kerusakan yang lebih besar akibat longsor.
Simak video pilihan berikut:
Penanganan Permanen
Kedua, selain penanganan darurat, Pemda DIY juga menetapkan penanganan permanen. Teknis pelaksanaan sudah dibahas dengan regulasi yang sudah ada.
Gatot menargetkan dalam satu sampai dua bulan rekonstruksi sudah bisa dilakukan berdasarkan prioritas.
"Anggaran untuk perbaikan akibat bencana seperti ini pemerintah harus hadir, mau damai atau APBD semua memungkinkan," ucapnya.
Ketiga, ia menunggu gubernur untuk melihat kondisi longsor secara langsung, sehingga bisa memperoleh saran.
"Hal-hal itu yang kami bahas dalam rapat sembari berdoa hujannya tidak seperti kemarin, kalau seperti kemarin, hujan seharian penuh, itu di luar kemampuan kami," kata Gatot.
Advertisement
Sentuhan Teknologi
Gatot menuturkan selain kawasan yang longsor terdapat dua titik rawan longsor di Kompleks Makam Raja-Raja Imogiri. Dua titik itu berada di depan dan belakang.
"Harus ada sentuhan teknologi untuk memperbaiki secara permanen mengingat kemiringan tebing yang curam," ujarnya.
Rencananya, sebanyak dua KK akan direlokasi karena rumah mereka berada di bawah tebing. Longsor juga menyebabkan tiga warga menjadi korban, satu warga meninggal dan dua belum ditemukan.
Kerugian material belum dihitung secara pasti karena masih dilakukan pendataan.
"Dalam satu dua hari ini akan diketahui kerugiannya," tutur Gatot.