Liputan6.com, Jakarta - Persebaya Surabaya memiliki pekerjaan rumah pada 8 besar Piala Presiden 2019. Mereka wajib membenahi lini belakang dalam usaha memenangkan kompetisi.
Pada fase grup, Persebaya kebobolan empat gol dari tiga laga yang dijalani. Mereka cuma sekali mencatat clean sheet, didapat pada partai tidak menentukan melawan Tira-Persikabo.
Baca Juga
Advertisement
Rapuhnya pertahanan Bajul Ijo pada turnamen yang disiarkan Indosiar ini bisa dimaklumi mengingat kondisi tim. Mereka tidak diperkuat Otavio Dutra dan Hansamu Yama yang dipanggil Timnas Indonesia.
Namun, pelatih Djadjang Nurjaman enggan menggunakannya sebagai alasan. Dia bertekad membenahi kinerja lini belakang Persebaya karena 8 besar Piala Presiden hanya melangsungkan satu laga.
Dengan format itu, mereka harus tampil sempurna karena tidak memiliki kesempatan untuk membalikkan kekalahan. "Kami harus evaluasi karena kemasukan empat gol itu tidak bagus," tandasnya, dilansir situs resmi Liga 1.
Kekurangan Lain
Selain itu, Persebaya juga memiliki kekurangan lain. Amido Baldo dan kawan-kawan dinilai telat panas. Buktinya, Persebaya tertinggal terlebih dahulu melawan Perseru Serui dan Persib Bandung.
"Kami tidak boleh dalam situasi tersebut lagi (telat panas). Anak-anak pantang untuk terlena, walau bisa bangkit di babak kedua. Saya pikir kami harus selalu siap 2x45 menit," kata sosok yang akrab disapa Djanur itu.
Advertisement
Lawan Persebaya
Undian memasangkan Persebaya dengan Tira-Persikabo pada 8 besar Piala Presiden. Laga bakal berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, akhir bulan ini.
"Masih ada banyak waktu untuk membenahi kekurangan. Artinya, kami sudah harus siap jika pertandingan tiba," kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.