IHSG Bakal Tertekan Jelang Keputusan The Fed

Pola gerak IHSG diprediksi akan tersungkur di kisaran support dan resistance pada level 6.402-6.585.

oleh Bawono Yadika diperbarui 20 Mar 2019, 06:30 WIB
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan pada perdagangan Rabu ini. Laju IHSG diprediksi terkoreksi pada level 6.402-6.585.

Untuk sentimen luar negeri, keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed) terkait suku bunga acuan akan menghiasi pergerakan indeks. IHSG dipastikan akan terkonsolidasi.

“Selain itu ketidakpastian Brexit juga masih mempengaruhi performa IHSG di bursa saham. Kemungkinan IHSG akan berada di rentang 6.488-6.520,” tutur Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati di Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Di sisi lain, pola gerak IHSG diprediksi akan tersungkur di kisaran support dan resistance pada level 6.402-6.585. Kejatuhan IHSG kemungkinan disebabkan sikap hati-hati investor menjelang serangkaian keputusan oleh bank sentral.

“The Fed diekspektasikan merujuk satu kenaikan suku bunga pada tahun ini sehingga berkemungkinan bahwa pasar bisa menilai scenario Goldilocks secara berlebihan,” jelas Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat.

Lanjar memaparkan, para pembuat kebijakan dapat menandakan kemungkinan untuk memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang karena inflasi rendah menyapu seluruh kawasan.

“Selain itu, pergerakan IHSG melemah memang sesuai perkiraan secara teknikal,” imbuh dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Saham Pilihan

Ilustrasi IHSG

Mengacu saham cuan hari ini, dia menganjurkan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Timah (Persero) Tbk (TINS).

Sedangkan Suryo merekomendasikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR), serta PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya