JK Sebut Teknologi E-KTP Belum Sempurna

Wapres JK tak menampik bila teknologi dalam e-KTP saat ini belum sempurna.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2019, 21:48 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku setuju dengan usulan cawapres urut 02, Sandiaga Uno terkait penggunaan KTP elektronik e-KTP untuk sejumlah pelayanan administasi.

Menurut pria yang akrab disapa JK itu, ide awal pembuatan e-KTP untuk memudahkan masyarakat menerima pelayanan dengan satu nomor identitas.

"Ide awalnya seperti itu, ide awalnya E-KTP itu merangkap sebagai social security number. Dan juga bukan hanya kesehatan, bisa untuk urus SIM, untuk urus macam-macam," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).

JK tak menampik bila teknologi dalam e-KTP saat ini belum sempurna. Sehingga masih perlu perbaikan dan peningkatan kapasitas.

"Jadi secara teknis bisa, karena di situ ada chipnya, tinggal diisi. Tapi mungkin teknologi kita masih belum cepat ke situ. Ya KTP saja masih ketinggalan apalagi mau diisi segala macam isinya di situ," tambah JK.

Menurut JK, hingga kini banyak masyarakat yang belum mengantongi e-KTP. Meski demikian, kata dia, pemerintah terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas e-KTP.

"Pemilu saja ya masih kurang. Tapi di situ intinya KTP elektronik itu untuk supaya sebagai salah satu one single id, dan bisa secara teknis. Dan memang di situ niatnya," lanjut JK.

 


Aksi Sandiaga

Sebelumnya, saat debat cawapres pada 17 Maret 2019, Sandiaga Uno tiba-tiba mengeluarkan dompet dari sakunya. Dia mengambil dan menunjukkan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) miliknya. Menurutnya, e-KTP cukup menjadi bekal masyarakat memperoleh jaminan kesehatan dan fasilitas lainnya.

Aksi itu untuk menyaingi program tiga kartu baru yang digagas Jokowi-Ma'ruf Amin. Dengan single identity number (NIK) di dalam e-KTP, menurut Sandiaga Uno, masyarakat tidak perlu lagi mengantongi banyak kartu untuk bermacam situasi.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya