Liputan6.com, Manchester - Ryan Giggs membalas sindiran Zlatan Ibrahimovic soal kiprah Manchester United (MU) sepeninggal Sir Alex Ferguson. Giggs yang merupakan salah satu legenda MU menilai, kritikan para pemain seangkatannya di Class of 92 kepada MU adalah hal wajar.
Baca Juga
Advertisement
"Ketika Anda bermain lebih dari 2000 pertandingan bagi MU, kami bisa berpendapat," kata Giggs yang kini menjadi pelatih timnas Wales, seperti dilansir Sky Sports.
Seperti diketahui, Ibrahimovic melontarkan kritikan kepada para mantan pemain MU era Ferguson, terutama alumni Class of 92. Ia mengatakan, komentar mereka berdampak negatif kepada kiprah klub saat ini.
Ibra yang juga pernah membela MU dari musim 2016 hingga 2018 juga mengatakan, mereka terlalu kritis kepada gelandang MU, Paul Pogba.
Class of 92 sejatinya adalah sebutan bagi para pemain alumni akademi MU yang naik ke tim utama di bawah era Ferguson pada 1992. Para pemain yang identik dengan sebutan ini adalah Giggs, Phil Neville, Gary Neville, David Beckham, Paul Scholes, dan Nicky Butt.
Keenam pemain itu menjadi tulang punggung kesuksesan MU di bawah era Ferguson. Salah satunya adalah keberhasilan meraih treble winners di musim 1998/99.
Usai pensiun, mayoritas dari keenam pemain bekerja sebagai komentator. Kini, hanya Nicky Butty yang masih terhubung dengan MU karena pekerjaannya sebagai direktur akademi.
Sindir Ibrahimovic
Lebih lanjut, Giggs juga menyindir Ibrahimovic terkait kiprah bomber asal Swedia itu di MU. Giggs menilai Ibra lebih tahu MU ketimbang para anggota Class 0f 92.
"Terkadang positif, terkadang negatif, tetapi saya tidak berpikir opini kami berdampak kepada hasil. Kami pendukung klub, bersama dengan para pemain lainnya yang berada di tv atau radio," ujar Giggs.
"Seperti itulah sepak bola, punya opini berbeda. Tetapi jelas, dia sepertinya lebih tahu klub ini ketimbang kami," kata Giggs mengakhiri.
Advertisement
Prestasi Menurun
Sepeninggal Ferguson pada 2013, harus diakui prestasi MU menurun. Tim berjuluk Setan Merah ini malah sempat gagal masuk ke Liga Champions dan harus bermain di Liga Europa pada musim 2015/16 hingga 2016/17.
Bukan hanya itu, MU juga kerap bergonta-ganti manajer. Selepas Ferguson, MU tercatat mengganti manajer sebanyak lima kali. Kini, MU ditangani mantan pemainnya, Ole Gunnar Solskjaer yang menjabat manajer interim hingga akhir musim ini.