Dongkrak Elektabilitas, TKN Jokowi-Ma'ruf Akan Maksimalkan Kampanye Terbuka

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan, menepis bahwa pihaknya tak bekerja maksimal.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Mar 2019, 08:49 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Masa pencoblosan kurang dari 30 hari lagi. Namun, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas, suara pasangan Jokowi-Ma'ruf justru turun, sedangkan Prabowo-Sandiaga menanjak.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan, menepis bahwa pihaknya tak bekerja maksimal.

"TKN dan TKD telah bekerja secara maksimal. Bagi kami, survei Litbang Kompas ini harus disikapi sebagai pelecut untuk lebih kerja keras memanfaatkan sisa waktu satu bulan ke depan," ucap Ace kepada Liputan6.com, Rabu (20/3/2019).

Dia menuturkan, salah satu yang akan dimanfaatkan adalah kampanye terbuka yang akan dimulai 23 Maret mendatang.

"Kami akan memanfaatkan rapat umum ini untuk menaikan elektabilitas secara maksimal," jelas Ace.

Politisi Golkar ini, menegaskan, survei tersebut belum memotret hasil debat ketiga kemarin. Yang dinilainya penampilan Ma'ruf bisa menarik elektabilitas.

"Apalagi survei ini belum memotret hasil debat ketiga dimana masyarakat yang pada awalnya under estimate kepada Kiai Ma’ruf Amin, ternyata banyak menyebutnya di luar ekspetasi," jelasnya.

Karena itu, dia menegaskan masih optimis bahwa paslon nomor urut 01 akan unggul.

"Kami masih sangat optimis. Pasangan 02 masih di bawah. Bukan suatu yang mudah dengan sisa waktu yang hanya sebulan dapat mengejar hingga selisih 13,4% ini," pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Jokowi dan Prabowo hanya selisih 11,8 persen. Jokowi - Ma'ruf mendapat 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Ma'ruf 37,4 persen. Sedangkan sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.

Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari - 5 Maret. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya