Legenda Baridin Ratminah ala Pendongeng Cirebon

Setiap pendongeng memiliki ciri khas dan keahlian berbeda dalam menyampaikan sebuah cerita kepada peserta terutama anak-anak agar terbawa suasana

oleh Panji Prayitno diperbarui 22 Mar 2019, 05:00 WIB
Setiap pendongeng memiliki cara penyampaian yang berbeda dalam bercerita kepada peserta terutama anak-anak. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Sama seperti puisi. Dongeng tak hanya menceritakan sebuah kisah kepada anak-anak. Butuh keahlian dalam mengemas sebuah cerita dongeng untuk disampaikan kepada anak.

Hal itu diungkapkan salah seorang pendongeng asal Cirebon Jumsangit. Menurut dia, kesulitan dalam mengemas sebuah cerita dongeng menjadi tantangan para pendongeng.

"Terutama cerita dongeng yang sudah menjadi khas daerah, seperti di Cirebon cerita Baridin dan Ratminah," kata pria yang akrab disapa Kak Jums ini, Rabu (20/3/2019).

Dia mengatakan, mengisahkan cerita legenda dalam kemasan dongeng kepada anak-anak lebih menantang. Sebab, selain memperkenalkan tokoh dalam legenda, cerita tersebut memiliki pesan moral yang baik untuk anak-anak.

Legenda Cirebon tersebut mengisahkan tentang Baridin si miskin yang jatuh cinta kepada Ratminah yang memiliki latar belakang keluarga kaya.

Cinta Baridin kepada Ratminah kemudian ditolak karena Baridin miskin. Tidak terima cintanya ditolak, Baridin menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Ratminah. Salah satunya menggunakan pelet Ajian Jaran Goyang.

Singkat cerita, Ratminah terkena pelet ajian Jaran Goyang yang dikirimkan Baridin. Namun, Baridin tidak bisa menerima cinta Ratminah yang sudah dipeletnya.

"Katanya itu syarat, yakni tidak boleh menerima cinta Ratminah. Sampai akhirnya Ratminah pun gila. Cerita yang saya berikan ke anak-anak intisarinya saja, kemudian langsung berikan pesan moral jangan pernah sombong pamer kekayaan dan harus saling menghargai," ujar pemilik Griya Dongeng Cirebon itu.


Modal Khusus

Setiap pendongeng memiliki cara penyampaian yang berbeda dalam bercerita kepada peserta terutama anak-anak. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Dia menyampaikan, Legenda Baridin dan Ratminah ini biasanya disampaikan kak Jums ketika peserta dongengnya berusia SMP sampai SLTA. Dia mengakui, Legenda Baridin dan Ratminah menjadi cerita andalannya setiap kali mendongeng.

"Kalau untuk Paud, TK diberi dongeng tokoh binatang, kalau pesertanya siswa SD saya beri cerita pahlawan sesuai dengan karakternya," kata dia.

Namun demikian, dongeng yang dilakukan Kak Jums bukan sekadar dongeng belaka. Kak Jums menyampaikan misi agar pesan moral tersebut dapat menjadi tuntunan hidup.

Menurut dia, menjadi pendongeng tak hanya butuh keahlian dalam bercerita saja. Mendongeng juga membutuhkan keahlian khusus, di antaranya menirukan suara tokoh, binatang.

"Selain itu juga mempelajari komunikasi yang baik, seperti bahasa yang bisa mempengaruhi anak-anak sampai gerak tubuh," kata dia.

Sementara itu, dalam mendongeng, si pendongeng harus cekatan melihat waktu yang diberikan. Oleh karena itu, Kak Jums selalu memperlihatkan keahlian lain di sela mendongeng.

Di antaranya bermain sulap, menjadi badut, hingga memberikan hadiah kepada peserta dongeng itu sendiri.

"Tergantung permintaan ya waktunya terutama dan sulap itu selalu buat ramai suasana," ujar mantan penyiar radio etnik ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya