Liputan6.com, Jakarta Permintaan restoran terhadap fillet ikan kian melonjak di pasaran dunia. Sayangnya, hal tersebut berdampak buruk bagi keberlanjutan populasi di lautan.
Faktanya, permintaan fillet ikan mendorong nelayan menangkap ikan-ikan yang lebih kecil. Beberapa populasi ikan liar pun diambang kehancuran.
Baca Juga
Advertisement
"Ukuran fillet yang disukai di pasar Amerika Serikat sesuai dengan ukuran ikan remaja yang belum punya kesempatan untuk berkembang biak," kata Ahli Biologi Konservasi Peter Mous, yang juga Direktur Nature Conservancy's Indonesia Fisheries Conservation Program, dikutip dari NPR, Rabu, 20 Maret 2019.
Banyak spesies ikan remaja terlalu banyak ditangkap. Permintaan fillet ikan makin memperburuk lautan. Salah satu ikan untuk fillet yang jadi perhatian khusus adalah spesies kakap Malabar.
Ikan tersebut, lanjut Mous, menjadi dewasa dengan berat 1,8 kg, bahkan bisa mencapai 13 kg. Tetapi restoran global dan pasar ritel lebih suka membelinya dalam ukuran 0,9 kg dan 0,4 kg.
Perikanan kakap Indonesia, yang telah dipelajari Mous sejak akhir 1990-an, berfokus pada berbagai spesies dalam beberapa marga. Pola reproduksi dan tingkat pertumbuhan ikan juga sangat bervariasi.
Namun, hampir semua spesies, di pasaran lebih menyukai apa yang pada dasarnya adalah bayi ikan. Mous menambahkan, banyak spesies kakap telah berkurang sekitar 10 persen karena belum sepenuhnya menjadi kakap dewasa.
Simak video menarik berikut ini:
Komitmen beli ikan yang lebih besar
Organisasi Mous berupaya mengubah industri dengan mendorong pembeli dan eksportir makanan laut berkomitmen hanya membeli ikan yang lebih besar dari ukuran minimum tertentu. Ini akan memotivasi para nelayan untuk menangkap kakap yang lebih besar.
Kemudian meninggalkan ikan-ikan muda di dalam air, yang memungkinkan ikan muda bereproduksi. Cara ini akan membantu mengisi kembali jumlah populasi ikan.
Permintaan ikan fillet terutama berasal dari pasar ritel dan restoran Amerika, yang mana banyak koki dan katering berskala besar cenderung memilih fillet dengan ukuran ikan kecil.
"Koki lebih suka ikan dengan ukuran fillet siap disajikan," jelas Christian Monchâtre, koki kelahiran Paris yang telah bekerja selama lebih dari 20 tahun di restoran di Eropa, Meksiko, dan California. Lain halnya dengan Kenny Belov, pemilik perusahaan ikan San Francisco Two X Sea. Sebagian besar klien yang bekerja dengannya menggunakan fillet dari ikan yang lebih besar.
Karena dengan banyak spesies ikan, semakin besar ukuran ikan, semakin banyak daging dan lemak yang dikandungnya. Hal ini membuatnya lebih menguntungkan untuk membeli ikan terbesar dari nelayan.
Advertisement