Liputan6.com, Jakarta - DPRD DKI Jakarta hingga saat ini belum memutuskan besaran tarif yang akan dikenakan terhadap penumpang kereta cepat Moda Raya Terpadu (MRT). Bahkan, rencananya baru akan ada keputusan pada Senin pekan depan.
Padahal, sehari sebelumnya atau tepatnya pada Minggu 24 Maret 2019, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan meresmikan MRT di kawasan Bunderan Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Advertisement
"Belum (diputus tarif MRT). Tadinya, besok kita mau rapat bahas lagi finalisasi, tapi ternyata batal. Jadi diputuskan Senin nanti ada rapim," kata Ketua Komisi C DKI Jakarta, Santoso di Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).
Rencananya Komisi B dan C DPRD DPRD DKI akan rapat dulu memutuskan besaran tarif MRT itu, setelah selesai berapa ongkos MRT itu pihaknya ajukan hasilnya ke Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab).
Santoso pun memastikan pada Senin mendatang pihaknya rampung memutus besaran tarif Ratangga MRT itu. Menurutnya, tak menjadi masalah bila diresmikan, namun belum ada tarif yang resmi, karena saat ini masih gratis.
Santoso melanjutkan, jika MRT Jakarta telah diresmikan, namun tetapi tarif belum juga muncul, maka MRT bisa tetap digratiskan selama menunggu keputusan tarif.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan untuk penetapan tarif MRT menunggu keputusan akhir dari DPRD. Pemprov DKI Jakarta untuk tarif mengusulkan Rp 8.500.
"Tarif MRT nanti tunggu final dari dewan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belum Tahu Tarif
Sementara itu, Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William Sabandar mengatakan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Minggu 24 Maret 2019 mendatang.
Setelah diresmikan, MRT Jakarta tidak lagi dalam tahap ujicoba, melainkan sudah memberlakukan tarif bagi penumpangnya.
"Iya beroperasi seperti biasa enggak ada masalah. Hanya saja setelah diresmikan, dia (MRT) tidak lagi uji coba kata William saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Kendati begitu, William mengaku belum mengetahui secara pasti besaran tarif MRT yang akan dibebankan kepada warga. Dia mengatakan pihaknya menyerahkan keputusan soal tarif MRT kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Apakah nanti tarifnya mau dibuat nol, tarifnya mau dibuat Rp 2 ribu, tarifnya mau dibuat Rp 3 ribu, atau Rp 10 ribu. Kita serahkan keputusannya itu kepada pemerintah," jelasnya.
Advertisement