Skandal Pemerkosaan Seret Ronaldo, Juventus Ogah Tampil di AS

Pada ICC musim depan, Cristiano Ronaldo dan Juventus diplot untuk tampil di Singapura dan China.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 21 Mar 2019, 14:45 WIB
Striker Juventus, Cristiano Ronaldo, melakukan selebrasi usai membobol gawang AC Milan pada laga final Supercopa Itali 2019 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Rabu (16/1). (AFP/Giuseppe Cacace)

Liputan6.com, Jakarta Skandal pemerkosaan yang menyeret nama Cristiano Ronaldo berimbas kepada tur pramusim Juventus, musim panas nanti. Menurut laporan media New York Times, klub Serie A itu telah membatalkan kunjungannya ke Amerika Serikat demi menghindari penahanan Cristiano Ronaldo.

Seperti dilansir dari AS, Juventus bakal tampil pada International Champions Cup musim depan. Namun Si Nyonya Tua memutuskan untuk tidak menjalani satupun jadwal pertandingan yang berlangsung di AS. Juventu khawatir, momen ini bakal digunakan kepolisian untuk menahan Ronaldo.

Sebagai gantinya, penyelenggara ICC memutuskan untuk memindahkan seluruh pertandingan Juventus. Rencananya, seluruh pertandingan Si Nyonya Tua akan digelar di Singapura dan China. Begitu juga dengan tim-tim asal Liga Inggris, Manchester United dan Tottenham Hotspur.

Juventus sendiri baru mengumumkan rencana pramusimnya pada pekan depan. Ronaldo tengah dalam penyelidikan kepolisian Las Vegas menyusul laporan yang diberikan oleh Kathryn Mayorga terkait pemerkosaan yang dilakukan oleh Ronaldo terhadap dirinya satu dekade lalu.

Mayorga berkenalan dengan Ronaldo di salah satu kelab malam di Las Vegas, Amerika Serikat, 2009 lalu. Menurut pengakuan Mayorga, saat itu Ronaldo mengajaknya ke kamar hotel dan memperkosanya di sana. Kasus ini sempat tenggelam setelah pihak Ronaldo memberi uang tutup mulut kepadanya. Namun belakangan Mayorga kembali membongkarnya dan melaporkan ke polisi.


DNA Ronaldo

Cristiano Ronaldo saat berdansa dengan Kathryn Mayorga di Las Vegas pada 2009. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, kepolisian Las Vegas, Nevada, terus bekerja mengungkap dugaan pemerkosaan yang dilakukan Cristisno Ronaldo terhadap Kathryn Mayorga. Pihak berwajib bahkan telah memiliki sampel DNA mantan pemain Manchester United itu sebagai kunci untuk mengungkap kasus tersebut.

Wall Street Journal seperti dilansir AS beberapa waktu lalu melaporkan, sampel diambil dari baju yang dikenakan Mayorga saat kejadian. Selanjutnya, jejak DNA tersebut dikirim ke otoritas berwenang di Turin, Italia--tempat Cristiano Ronaldo bermain saat ini--untuk diteliti lebih jauh.

Kepolisian juga telah mengirimkan surat perintah untuk mendapatkan DNA mantan pemain Real Madrid itu. Pengacara keluarga Cristiano Ronaldo, telah mengkonfirmasi permintaan itu.

"Tuan Ronaldo selalu mengatakan seperti yang terjadi hari ini, bahwa yang terjadi di Las Vegas bersifat konensus (kesepakatan bersama) sehingga tidak kaget bila DNA dilibatkan dalam investigasi mereka," kata pengacara Ronaldo, Pieter Christiansen kepada BBC.


Sempat Berdamai

Pemain Juventus Miralem Pjanic (kiri) merangkul Cristiano Ronaldo usai mereka mengalahkan Atletico Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Stadium, Turin, Selasa (12/3). Atletico tersingkir dari Liga Champions.(Marco BERTORELLO/AFP)

Dalam dokumen pengadilan, Ronaldo tidak membantah berhubungan seks dengan Mayorga. Namun menurutnya, mereka melakukannya atas dasar suka sama suka dan tidak ada paksaan. Insiden ini sebenarnya sudah dilaporkan Mayorga kepada polisi sehari setelah kejadian.

Namun kasusnya tidak berlanjut setelah dia bersedia menyelesaikan kasusnya secara damai di luar pengadilan dan menerima uang tutup mulut sebesar 375 ribu USD. Belakangan, pengacara Mayorga membatalkan perjanjian itu. Menurutnya, Mayorga terpaksa menandatanganinya karena takut menjadi bulan-bulanan publik.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya