Korban Tewas Kebakaran Kelenteng Tay Kak Sie Sempat Minta Tolong

Seorang saksi mata yang ingin menolong terhalang pintu yang terkunci dari dalam.

Oleh SoloPos.com diperbarui 21 Mar 2019, 11:36 WIB
Petugas pemadam kebakaran dan warga berkumpul di lokasi kebakaran yang melanda kompleks Kelenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok, Semarang, Kamis (21/3). Dilaporkan satu orang tewas dalam insiden kebakaran ini. (Liputan6.com/Gholib)

Semarang - Kebakaran hebat yang melanda kompleks Kelenteng Tay kak Sie, Semarang, Kamis pagi (21/3/2019) sekitar pukul 04.30 WIB menyebabkan satu orang meninggal dunia. 

Candra, saksi mata yang melihat awal mula kebakaran itu mengatakan, ada asap membumbung tinggi di lokasi kelenteng. Semua dirinya mengira asap itu berasal dari api pembakaran sampah dari belakang klenteng.

"Ya saya kira pertama dari sampah, tahunya pas dicek lagi kok ada asap dan api dari dalam klenteng. Saya buru-buru kasih tahu teman saya terus ambil alat pemadam,” kata Candra, seperti dikutip dari laman Solopos.

Dari tiga bangunan yang berjejeran di tempat itu, dia melihat api membesar dari bangunan Tjie Lam Tjay yang berada di tengah kompleks Kelenteng Tay Kak Sie.

Candra juga sempat melihat korban minta tolong. Namun, saat berusaha menolong dirinya terhalang pintu yang dikunci dari dalam.

"Saya lihat bapaknya sudah lemas minta tolong. Saya berusaha mendobrak pintu, tapi sudah enggak bisa karena dikunci dari dalam," imbuhnya.

Melihat hal itu, Candra lantas meminta bantuan dan warga lainnya berusaha menghubungi petugas pemadam kebakaran. "Bapaknya memang sudah tua. Waktu itu saya lihat beliau dalam posisi setengah duduk," akunya.

Menurut Candra, Rumah Abu Tjie Lam Cay banyak berisikan lilin untuk sembayang dan yonsua atau dupa, sehingga membuat api mudah menjalar dan meluluhlantakan bangunan cagar budaya itu.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran yang ke lokasi langsung melakukan pemadaman. Meski demikian, proses pemadaman sempat terkendala aliran listrik di lokasi yang masih menyala. Sekitar pukul 06.00 WIB api baru bisa dikuasai.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya