Liputan6.com, Jakarta - Brand mewah asal Italia, Gucci pada Februari lalu menjadi sorotan publik. Bukan tanpa alasan tetapi karena Gucci telah melakukan kesalahan fatal akibat desain balaclava sweater yang dinilai rasis.
Fimela.com merangkum, pihak perusahaan pun menyampaikan permohonan maaf dan berjanji bakal memenuhi komitmen mereka untuk melestarikan dan menghargai keberagaman melalui fashion.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu bentuk dari pemenuhan janji itu adalah dengan mewujudkan tindakan lebih bijak dalam merilis rancangannya. Tak hanya itu, Gucci juga memberikan program beasiswa sebagai inisiasi Gucci untuk generasi muda yang tertarik berkarya di dunia fashion.
Adapun dana untuk beasiswa yang diberikan Gucci senilai 15 juta dolar AS atau sekitar Rp 211 miliar. Sedangkan, 20 ribu dolar AS atau sekitar Rp 282 juta akan diberikan kepada siswa yang merampungkan studi selama empat tahun.
Program dari Gucci Changemakers merupakan penggalangan dana senilai 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 70 miliar yang akan diinvestasikan pada organisasi non-profit yang secara spesifik mendukung komunitas Afrika-Amerika.
Melansir Teenvogue, CEO Gucci, Marco Bizzari menyampaikan perusahaannya ingin mengatasi "kekurangan" mereka melalui program-program tersebut. Bersama program Changemakers, Gucci menginvestasikan sumber dana untuk menyatukan dan memperkuat komunitas di seluruh Amerika Utara.
Saksikan video pilihan di bawah ini: