Liputan6.com, Jakarta - Meski keberadaan mobil listrik di Indonesia belum populer, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mulai membuka peluang untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan sebagai armada busnya.
Resmi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of UnderStanding/MOU) dengan tiga perusahaan, yakni BYD, MAB dan RAC-Danfoss, serta satu lembaga pendidikan, Institut Teknologi Bandung (ITB) uji coba akan dilakukan sekitar 6 bulan.
Baca Juga
Advertisement
Melihat hal tersebut, Presiden Direktur PT MAB, Mayjen (Purn) Leonard mengatakan bus karya anak bangsa tersebut dipastikan tidak akan bermasalah saat harus melintasi genangan air.
"Kita punya di bawah, sama dua baterai di dalam ruangan kabin. 12 unit jumlahnya. Baterai itu kedap air kita sudah uji coba di kedalaman 2 sampai 3 meter di bawah air tidak ada masalah," ujarnya di Kemayoran, Jakarta.
Selain itu, bus yang akan digunakan diklaim mampu menempuh jarak hingga 300 kilometer hanya dengan 2 jam pengisian daya baterai.
Selanjutnya
"Kalau di kita ini charging 2 jam bisa 300 kilometer. Tentu dalam perjalanan tidak sampai habis menggunakan 300 kilometer mungkin 250 kilometer, bisa mulai cas kembali," kata Leonard.
Saat disinggung soal harga, Leonard enggan mengungkapkan secara detail harga jual bus listrik milik perusahaannya. Hal itu dikarenakan setiap sasis akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penggunaan.
"Nanti tergantung spesifikasi misalnya untuk TransJakarta beda dengan yang digunakan untuk airport," ujarnya.
Advertisement