Pertumbuhan Transaksi Uang Elektronik Naik 66 Persen

Penggunaan uang elektronik semakin populer, terutama sebagai instrumen pembayaran untuk moda transportasi dan e-commerce.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2019, 17:50 WIB
Kepadatan lalu lintas saat penerapan dengan kartu e-Toll di gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, Selasa (31/10). Mulai hari ini, pembayaran di jalan tol Indonesia dilakukan sepenuhnya secara nontunai menggunakan uang elektronik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat secara keseluruhan sistem pembayaran tetap terpelihara baik tunai maupun nontunai. Untuk sistem pembayaran nontunai sendiri terjadi peningkatan yang terjadi secara konsisten atau terus menerus.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan, pembayaran tunai tetap tumbuh positif meski nontunai terus meningkat. Terlihat dari Uang Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 7,4 persen secara year on year (yoy) pada Februari 2019.

"Sedangkan pembayaran nontunai secara konsisten terus meningkat," kata dia di kantornya, Kamis (21/3/2019).

Peningkatan terjadi pada penggunaan Uang Elektronik (UE). Secara keseluruhan, untuk pembayaran nontunai baik itu penggunaan ATM-Debit, Kartu Kredit dan uang elektronik tumbuh 15,3 persen (yoy) pada Januari 2019.

"UE yang mengalami pertumbuhan mencapai 66,6 persen (yoy)," ujarnya.

Sementara itu, penggunaan ATM-Debit masih mendominasi transaksi sistem pembayaran ritel dengan pangsa 94,8 persen dan pertumbuhan 15,4 persen (yoy).

Sementara itu, penggunaan Uang Elektroniksemakin populer, terutama sebagai instrumen pembayaran untuk moda transportasi dan e-commerce.

"Ke depan Bank Indonesia akan terus memperkuat peran sistem pembayaran dalam mendukung kegiatan ekonomi," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


MRT Gandeng 5 Bank untuk Pembayaran Tiket dengan Uang Elektronik

Kepadatan lalu lintas saat penerapan dengan kartu e-Toll di gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, Selasa (31/10). Semua transaksi di jalan tol wajib menggunakan uang elektronik atau e-money per 31 Oktober 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pihaknya telah menggandeng lima bank untuk pembayaran uang elektronik tiket Moda Raya Terpadu (MRT).

Dia menyebut kelima bank tersebut tidak hanya swasta namun juga milik pemerintah. William juga menyatakan rencananya MRT juga diintegrasikan dengan moda transportasi lainnya.

"Nantinya uang elektronik dari BNI, BRI, Mandiri, BCA, dan Bank DKI bisa digunakan untuk penumpang untuk membeli tiket," kata William di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

Tak hanya uang elektronik dari berbagai bank, William juga menyatakan PT MRT Jakarta juga telah menyiapkan kartu single trip dan multitrip untuk calon penumpang. Untuk kartu itu, dia menyebut dapat diperoleh di vending machine yang tersedia.

"Saat ini belum bisa digunakan. Warga dapat membelinya setelah MRT Jakarta resmi beroperasi," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya