Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Ahmad Iman Syukri mengaku tidak mempermasalahkan hasil survei Litbang Kompas. Dalam survei itu, elektabilitas pasangan 01 menurun dan selisih 11,8% dengan Prabowo-Sandiaga.
Dia meyakini, bahwa dengan hasil debat ketiga pekan lalu, bisa menaikkan suara pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf. Hal inilah yang belum terekam dalam survei tersebut.
Advertisement
Hal ini disampaikan dalam sebuah diskusi yang diadakan Lembaga Survei KedaiKOPI dengan tema "siapa dongkrak calon presiden" di Resto Ajag Ijig Gambir, Jakarta Pusat.
"Debat kemarin sangat clear dan sangat jelas, ke depan ini akan ada lompatan elektabilitas," ucap Ahmad di lokasi, Kamis (21/8/2019).
Dia menuturkan, survei Litbang Kompas ini agak unik. Pasalnya, di beberapa survei lain, justru posisi Jokowi naik dibandingkan dengan Prabowo Subianto.
"Tapi kita tetap apresiasi dan memacu kita lebih baik," jelas Ketua dewan pimpinan nasional Jaringan Lingkar Migran Indonesia (JANGKAR BUMI) itu.
Sebelumnya, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Jokowi dan Prabowo hanya selisih 11,8 persen. Jokowi - Maruf mendapat 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Ma'ruf 37,4 persen. Sedangkan sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.
Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari - 5 Maret. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.