Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Kandidat Pilpres 2019 nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkumpul dengan 1.000 pengusaha di Djakarta Theater, Jakarta Pusat. Acara tersebut juga diisi dengan deklarasi dukungan kepada capres-cawapres tersebut.
Prabowo menyampaikan, salah satu alasan mengapa dirinya maju sebagai calon presiden kembali lantaran prihatin dengan pertumbuhan ekonomi rezim Joko Widodo atau Jokowi-Jusuf Kalla.
Advertisement
"Terutama bahwa ekonomi kita seolah bergerak ke arah yang tidak jelas. Angka selalu yang dikumandangkan rezim penguasa selalu bagus, tapi kenyataannya tidak bagus di lapangan," tutur Prabowo dalam pidatonya, Kamis (21/3/2019).
Data tersebut digulirkan oleh Bank Dunia dan indikator yang ada bahkan menunjukkan perekonomian yang tidak sehat. Untuk itu, perubahan mesti diupayakan dan jalan satu-satunya adalah masuk ke kancah perpolitikan.
"Saya paham saya bukan yang terhebat di Republik ini, tapi saya dalam posisi yang tidak mau menyerah kepada kekuasan yang tidak mendorong ekonomi untuk berpihak ke rakyat sendiri. Saya tidak pernah mau perpecahan, konflik, saya dibesarkan sebagai ksatria. Lebih baik saya yang hancur daripada rakyat yang menderita," jelas dia.
Prabowo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para pelaku usaha yang tergabung dalam Aliansi Pengusaha Nasional itu. Dia menyatakan akan membawa Indonesia aman untuk semua suku, agama, ras, etnis, adil dan makmur.
"Kita negara keempat terbesar penduduknya. Sekarang ekonomi 16 terbesar, nanti lima besar. Kita harus punya mobil buatan Indonesia, pesawat, kapal, komputer smartphone, gadget, semua buatan Indonesia. Kita harus punya Silicon Valley di Indonesia. Ini anak muda, ini masa depanmu, saya hanya ingin buka jalan, saya turun gunung karena lihat generasi saya nggak beres," Prabowo menandaskan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pro Bisnis dan Pro Rakyat
Prabowo juga mengatakan, pengusaha memiliki posisi strategis dalam pembangunan nasional. Pengusaha adalah ujung tombak kebangkitan ekonomi suatu bangsa. Semakin banyak pengusaha, maka perekonomian akan bergerak.
"Sejak lima bulan lalu, terus terang kita berjuang dengan paket hemat," kata Prabowo disambut derai tawa para hadirin.
"Tapi kita berjuang untuk kepentingan rakyat, untuk semua. Kita pro bisnis, pro rakyat. Kenapa? Ujung tombak kebangkitan ekonomi adalah para pengusaha. Saudara-saudara bayangkan, 1.000 orang pengusaha di sini, kalau punya 100 karyawan, sudah berapa keluarga yang hidup? Akan ada jutaan orang hidup dari perusahaan saudara," imbuh Prabowo.
Dia meyakini, para pengusaha di Tanah Air menjadi saksi betapa dalam lima tahun terakhir kondisi ekonomi Indonesia semakin terjepit. Pemerintah selaku navigator ekonomi nasional telah gagal mewujudkan kesejahteraan untuk rakyat.
"Meski klaim pemerintah menunjukkan angka-angka dan data statistik perekonomian kita tumbuh, tapi data-data dari Bank Dunia dan data pembanding lainnya menunjukkan bahwa perekonomian kita dalam kondisi tidak baik," kata Prabowo.
Karenanya, lanjut Prabowo, setelah dilantik sebagai presiden, ia bertekad memberikan kemudahan bagi para pengusaha dalam negeri. Dengan adanya kemudahan tersebut diharapkan perekonomian Indonesia segera pulih dari keterpurukan.
"Saudara-saudara, jadi kita butuh banyak orang kaya. Meski saya tidak memiliki gelar ekonomi, saya masih ingat ajaran ayah saya (Soemitro Djojohadikusumo). Salah satu ajaran beliau adalah, tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan banyak orang kaya. Kalau orang kaya banyak, karyawan hidup semua, ekonomi berputar," ucap Prabowo.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Advertisement