Saham Apple Dorong Penguatan Wall Street

The Fed cukup mengejutkan para investor dengan pernyataan kebijakan yang lebih dovish dari yang diharapkan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Mar 2019, 05:17 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street mampu menguat pada penutupan perdagangan saham Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) terdorong oleh kenaikan saham-saham teknologi terutama Apple. Penguatan ini terjadi karena kegelisahan atas perkiraan perlambatan ekonomi menurut Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) ditepis oleh data ekonomi yang baik.

Mengutip Reuters, Jumat (22/3/2019), Dow Jones Industrial Average naik 216,84 poin atau 0,84 persen menjadi 25.962,51. Untuk S&P 500 naik 30,65 poin atau 1,09 persen menjadi 2.854,88. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 109,99 poin atau 1,42 persen menjadi 7.838,96.

Ketiga indeks utama inin berada di zona hijau dengan Nasdaq membukukan kenaikan lima kali berturut-turut Dow Jones membukukan penguatan terbesar sepanjang Maret dan S&P 500 ditutup di bawah rekor tertinggi sejak September 2018.

Pada hari Rabu, the Fed cukup mengejutkan para investor dengan pernyataan kebijakan yang lebih dovish dari yang diharapkan, dengan mengantisipasi tidak ada kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini karena tanda-tanda pelemahan ekonomi AS.

Tetapi kekhawatiran dari bank sentral tentang pelemahan ekonomi tersebut diredakan dengan data yang optimistis pada Kamis. Dalam laporan terpisah, klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan dan aktivitas pabrik pertengahan meningkat tajam.

Saham Apple Inc memimpin penguatan di sektor teknologi dengan naik 3,7 persen jelang debut layanan streaming yang diharapkan bakal dimulai minggu depan.

"Hari ini Apple menjadi pendorongnya, tidak adanya berita buruk dan pasar bereaksi terhadap nada dovish The Fed," kata Matthew Keator, analis dari Keator Group, sebuah perusahaan manajemen investasi di Lenox, Massachusetts.

Tetapi, Keator mengingatkan bahwa Fed mungkin bisa mengubah pandangannya mengingat beberapa bulan mereka masih cukup optimistis. "Pasar mungkin harus sedikit lebih terukur dalam memperkirakan dari sikap dovish The Fed karena itu bisa berubah." katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rincian Saham

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Dari 11 sektor utama pembentuk S&P 500, sebagian besar mengakhiri sesi di wilayah positif kecuali sektor keuangan.

Saham bank yang peka terhadap suku bunga berada di bawah tekanan ketika keputusan the Fed untuk menghentikan pengetatan moneter menyebabkan kurva imbal hasil obligasi AS melebar ke jarak tersempit sejak Agustus 2007.

Saham pembuat makanan kemasan Conagra Brands Inc mengalahkan estimasi pendapatan kuartalan analis. Kenaikan harga untuk mengimbangi kenaikan biaya membuat saham perusahaan tersebut naik 12,8 persen.

Saham Biogen Inc anjlok 29,2 persen setelah perusahaan mengumumkan akan menghentikan uji coba tahap akhir untuk obat eksperimental Alzheimer.

Ford Motor Co naik 2,1 persen setelah pembuat mobil mengumumkan merekrut orang luar pertamanya sebagai chief financial officer dalam tujuh dekade.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya