Liputan6.com, Badung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung, Bali, melakukan sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di tempat hiburan malam di kawasan Kuta, Badung.
"Jadi sasaran sosialisasi kami salah satunya adalah kaum marjinal. Dan para pekerja tempat hiburan malam masuk dalam kelompok tersebut. Jadi kami lakukan sosialisasi langsung ke tempat mereka bekerja," ujar Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan seperti dilansir Antara, Kamis 21 Maret 2019.
Advertisement
Dia mengatakan, sebelumnya, petugas relawan demokrasi juga telah melakukan sosialisasi Pemilu 2019di berbagai kafe maupun tempat hiburan lainnya yang tersebar di berbagai daerah. Sebab, pekerja di tempat seperti ini kerja dari sore sampai pagi, sehingga harus jemput bola.
"Saat relawan dilantik dan saya berpesan kepada mereka untuk menyasar betul kaum-kaum yang termajinalkan seperti ini. Karena teman-teman pekerja tempat hiburan malam ini, kerja dari sore sampai pagi. Dengan begitu mereka akan sulit mendapatkan informasi terkait Pemilu kecuali dengan didatangi seperti ini," kata Dewa Agung.
Dia mengakui, sosialisasi yang diikuti oleh ratusan pekerja tadi malam termasuk terlambat dilakukan. Karena saat ini para pekerja yang berasal dari luar daerah sudah tidak dapat mengurus pelayanan pindah tempat pemilih yang telah ditutup 17 Maret 2019.
"Kami memiliki jadwal yang padat dan banyak komunitas harus kita sasar dan kebetulan waktu yang diberikan ya saat ini. Jadi ini diluar rencana kami. Walaupun begitu, kami tidak patah semangat, kami masih bisa menyasar temen-temen yang memang sudah terdaftar sebagai pemilih dan yang belum pernah tahu model surat suaranya serta bagaimana tata cara pencoblosan," kata Gede Lidartawan.
General Manager Boshe VVIP Club Bali I Gusti Bagus Suwipra mengatakan, pihaknya sangat menyambut antusias sosilisasi tersebut karena dirinya sebelumnya sering mendapat pertanyaan terkait dengan Pemilu 2019 dari para pekerjanya.
"Saya sering ditanya terkait Pemilu oleh para karyawan tapi tidak bisa menjawab karena takut salah. Kebetulan beberapa hari yang lalu ada perwakilan KPU yang memberitahukan kegiatan sosialisasi ini, jadi kami sangat menyambut baik," ujar Suwipra.
Pada saat ini, pihaknya memiliki 562 orang yang 50 persennya berasal dari luar Bali. Banyak di antara mereka yang sebelumnya belum mengetahui bagaimana cara menyalurkan hak suaranya di Bali pada Pemilu 2019.
"Sebelumnya, banyak yang jadi pertanyaan anak-anak kalau KTP luar Bali bagaimana cara memilih. Kalau pulang ke daerah asal untuk mencoblos tentu pertimbangannya adalah biaya. Namun, apabila ada pekerja kami yang mengajukan cuti untuk pulang mencoblos saat pemilu nanti pasti akan kami berikan," katanya.