Transportasi Jakarta Terintegrasi, Anies Baswedan Siap Kerja Naik MRT

Gubernur DKI Anies Baswedan uji coba intergrasi moda transportasi mass rapid transit atau MRT dengan Transjakarta, Kamis 21 Maret 2019 kemarin.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Mar 2019, 09:11 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencoba Moda Raya Terpadu (MRT) dari Stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus, Jakarta, Senin (10/12). Anies bersama rombongan harus memakai alat pelindung diri (APD) sepeti sepatu, rompi hingga helm. (Liputan6.com/FaizalFanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan uji coba integrasi moda raya terpadu atau MRT dengan Transjakarta (TJ), Kamis 21 Maret 2019 kemarin. Uji coba dilakukan bersama Presiden Jokowi dan rombongan menteri kabinet kerja ini dimulai dari Halte Bus TJ di kawasan Monas menuju Halte MRT Istora Senayan.

Melaju dengan bus, Anies dan rombongan Istana lalu turun di halte TJ pemberhentian sekitar kawasan Bundaran Hotel Indonesia untuk menuju stasiun MRT Bundaran HI. Integrasi antara halte TJ dan Stasiun MRT membawa rombongan sampai di tujuan akhir yaitu Stasiun MRT Istora Senayan, hanya dalam waktu sekitar 10-15 menit.

"Kuncinya adalah integrasi. Alhamdulillah pesan ini sekarang kita yakin pengguna akan semakin mendapat kenyamanan," kata Anies Baswedan di Stasiun MRT Istora Senayan, Jakarta, Kamis malam.

Melalui sistem yang sudah terintegrasi ini, Anies menyatakan siap menggunakan transportasi publik untuk berangkat kerja. Hal ini sebagai langkah mengampanyekan penggunaan transportasi publik untuk mengurangi dampak kemacetan.

"Jadi saya berangkat dari Stasiun MRT Fatmawati, turun di HI, nanti ada bus TJ yang akan melewati Jalan Merdeka Selatan turun di Balai Kota, ini akan kita kampanyekan, ke depan saya ke kantor naik MRT," kata Anies Baswedan.

Diketahui MRT fase 1 Jakarta telah dirampungkan dengan 13 stasiun. Dua stasiun utama ada di Bundaran HI dan Lebak Bulus. Total panjang trek diketahui mencapai 16 KM, dan terbagi atas struktur layang (Elevated) dan konstruksi bawah tanah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kopaja Bakal Dilarang Lewat Sudirman-Thamrin

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bakal memulai penataan kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta. Penataan ini dilakukan mengingat MRT Jakarta akan mulai beroperasi pada 24 Maret 2019.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, sesuai dengan roadmap jangka panjang yang sudah disusun, kawasan Sudiman dan MH Thamrin hanya akan ada dua moda transportasi umum.

"Sesuai roadmap kami, sepanjang jalan itu cuma ada MRT dan Transjakarta nantinya. Jadi kalau MRT mulai operasi, nanti kita akan lakukan penataan angkutan umum yang kecil-kecil itu (Kopaja, Metromini)," kata Bambang di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Nantinya, angkutan umum selain Transjakarta dan MRT Jakarta, dilarang melintas kawasan tersebut. Sebagai penggantinya, angkutan umum seperti Kopaja dan Metromini akan dialihkan fungsinya ke angkutan pemukiman.

Dijelaskan Bambang, pengembangan angkutan pemukiman ini juga menjadi salah satu program yang dimilikinya. Dengan semakin banyaknya hunian di kota-kota sekitar Jakarta, maka kebutuhan akan angkutan pemukiman ini semakin diperlukan.

Tidak hanya itu, untuk mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempercepat penerapan Electronic Road Pricing (ERP).

"Jadi masyarakat tidak boleh komplain lagi soal ERP, kan sudah ada MRT Jakarta, ada Transjakarta, ditambah sudah ada LRT juga nantinya," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya