Kalau Sudah Menyerang Tulang, Tuberkulosis Sulit Disembuhkan

Tuberkulosis tidak hanya bisa menyerang paru-paru.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Mar 2019, 14:00 WIB
Ilustrasi TB - TBC (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tuberkulosis atau biasa disingkat TBC atau Tb, merupakan penyakit yang banyak dikaitkan menyerang paru-paru. Namun ternyata, hal itu bisa menyerang organ-organ tubuh lainnya seperti tulang.

"TBC banyak yang mengenai tulang, mengenai tulang punggung sampai lumpuh itu ada. Itu sering saya temukan di daerah," kata ahli bedah ortopedi dr. Arie Zakaria dalam temu media terkait Hari Tuberkulosis Sedunia 2019 di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (22/3/2019).

Arie yang juga menjabat sebagai Direktur Kesehatan Ditjen Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan ini mengatakan, banyak orang bingung mengapa tuberkulosis bisa mengenai tulang. Dia mengatakan, itu adalah akibat dari TB yang tidak diobati.

"Biasanya dari pengalaman saya, ketika orang sudah batuk darah begitu sebulan dia sudah enak. Kalau sudah tidak batuk darah mereka berpikir 'buat apa kami minum obat' akhirnya berhenti. Padahal paling tidak dia butuh itu sembilan bulan," kata Arie menambahkan.

Arie mengatakan, apabila sudah mengenai tulang, penyakitnya bisa menyebabkan kelumpuhan dan lebih berat untuk disembuhkan. Pasien yang sudah mengalami ini mau tidak mau harus melakukan operasi.

"Makanya kalau kita tidak mempengaruhi tindakan, kita masih akan terus menjadi negara dengan TBC terbesar kedua di dunia. Itu biaya pengobatannya lama dan mahal. Apalagi kalau sudah kena TBC organ lain seperti tulang. Operasi tulang punggung tidak ada yang murah," kata Arie memaparkan.

"Minum obatnya dua tahun," imbuhnya.

 

Simak juga video menarik berikut ini:


Pencegahan Bakteri Tuberkulosis

Ilustrasi TB - TBC (iStockphoto)

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Wiendra Waworuntu mengatakan, ada banyak cara untuk mencegah penularan tuberkulosis. Salah satu yang termudah adalah jangan mrmbuka mulut saat batuk agar tidak menularkannya pada orang lain.

"Pakailah tisu, tisunya jangan dibuang di sembarang tempat yang tertutup," kata Wiendra.

"Kemudian saat meludah, jangan meludah sembarangan. Setelah meludah bisa ditutup dengan pasir. Itu adalah cara-cara pencegahan," tambahnya. Hal ini dikarenakan, kita terkadang bahkan tidak tahu apabila ada bakteri penyebab TB dalam tubuh.

Selain itu Wiendra mengatakan bahwa sebuah ruangan di dalam rumah juga harus memiliki ventilasi. Arie menambahkan, banyak kejadian tuberkulosis di daerah Indonesia bagian timur akibat tidak adanya ventilasi dalam rumah.

"Daerah lembap tidak ada matahari. Apalagi sistem rumah di sana ada yang tidur dengan babi dan anjing. Ada yang rumahnya tidak ada jendela sama sekali. Boro-boro ada matahari," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya