Telin Ingin Jadi Pemain Utama di Era Cloud Economy

Di era cloud economy, banyak perusahaan dan pemain digital mengharapkan layanan dari operator yang memiliki jaringan global, aman, dan luwes.

oleh Iskandar diperbarui 22 Mar 2019, 13:30 WIB
Budi Satria Dharma Purba, Chief Commercial Officer Telin. Dok: Telin

Liputan6.com, Jakarta - Di era cloud economy, banyak perusahaan dan pemain digital mengharapkan layanan dari operator yang memiliki jaringan global, aman, dan luwes dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Di era yang terus tumbuh itu PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) ingin menjadi pemain utama. Telin sendiri adalah anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang diandalkan sebagai sayap bisnis perusahaan di pasar internasional.

"Operator memiliki peluang yang besar menjadi pemain penting di era cloud economy. Saat ini cloud telah menjadi pemicu utama konsumsi layanan data," kata Chief Commercial Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba saat memberikan paparan di ajang Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2019 di Nusa Dua, Bali.

Dalam keterangan resminya, Jumat (22/3/2019), Budi menuturkan saat ini operator tengah melakukan transformasi dari sekadar pembawa trafik menjadi digital enabler di era cloud economy.

Untuk memenuhi harapan pelanggan, ia melanjutkan, operator harus melakukan transformasi di lima hal yang strategis yakni fokus di edge computing, mengembangkan software defined networking (SDN), mengembangkan layanan tak hanya fokus pada storage dan konektivitas, serta meningkatkan keamanan jaringan.

"Telin memiliki lima senjata untuk bisa merasakan euforia dari era cloud economy dengan meningkatkan layanan dari konektivitas, data center, managed networks, platform, dan solusi," paparnya

 


Dukungan Kabel Laut Sepanjang 204.010 Km

Budi Satria Dharma Purba, Chief Commercial Officer Telin. Dok: Telin

Soal kesiapan jaringan agar bisa menyediakan konektivitas global, Telin didukung Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dengan panjang 204.010 Km, satelit, 11 kantor global di 33 negara, dan 72 point of presence di seluruh dunia.

Selain itu juga ada fasilitas data center dengan merek dagang Neutral Cloud and Internet Exchange (neuCentrIX).

Rinciannya adalah lima global data center: tiga di Singapura, satu di Hong Kong, dan satu lagi Timor Leste. Sementara di domestik ada di 13 lokasi dengan kapasitas 989 rak.

"Saat ini tak hanya Telin (TelkomGroup) yang melakukan transformasi. Semua operator melakukan hal serupa, dan semua pemain juga harus saling kolaborasi di era cloud economy jika ingin kompetitif," ucapnya memungkaskan.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya